fuad/ekspres |
Mereka datang bukan hanya sekedar berwisata. Yang paling pokok, mereka datang untuk mengucapkan ikrar kesetiaan terhadap NKRI, Pancasila dan NU yang mereka gaungkan dalam apel kesetiaan di tepi pantai Petanahan,Minggu (16/4/2017) pagi.
Malam hari sebelumnya, puluhan ribu peserta juga mengikuti istighosah dan doa bersama untuk keselamatan bangsa Indonesia. Istighosah dipimpin KH Arifin
Baqoh Abdul Hamid dari Kajoran Magelang.
Sementara apel kesetiaan dihadiri Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh, Wakil Ketua PBNU, Abdul Mu’im DZ, para tokoh NU di kabupaten/kota se-Jateng. Ada pula perwakilan warga Nahdliyin dari Yogyakarta, Jawa Timur, Jakarta dan Jawa Barat. Hadir pula Bupati Mohammad Yahya Fuad dan Wakil Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfud.
Apel kesetiaan diawali dengan defile 94 bendera Nahdlatul Ulama dan lima bendera merah putih di bagian depan barisan. 94 Bendera NU melambangkan Hari Lahir (Harlah) NU ke-94. Sementara lima bendera Merah Putih sebagai simbol lima sila dalam Pancasila.
“Istighosah dan Apel Kesetiaan ini memang bagian dari peringatan Harlah NU ke-94,” ujar Ketua Panitia Istighosah dan Apel Akbar kader NU, PWNU Jawa Tengah, Muhammad Muzamil kepada Ekspers, pagi kemarin.
Selanjutnya dilakukan pembacaan teks kesetian yang diikuti oleh seluruh peserta yang berjumlah 16.656 orang. Inti dari teks kesetiaan adalah Kader penggerak NU setia memelihara dan membela ajaran Islam. Selain itu kader penggerak NU dengan segenap jiwa raga bersedia menjadi garda terdepan menghadapi musuh penghianat terhadap islam aswaja, organisasi NU dan NKRI.
“NU, NKRI harga mati, Pancasila Jaya,” teriak puluhan ribu peserta ditengah gemuruh suara gelombang ombak pantai Selatan.
Muhammad Muzamil menuturkan, kader-kader NUdi Jawa Tengah dipandang perlu untuk mempertegas komitmen tersebut demi keutuhan NKRI dan siap berada di garda terdepan jika NKRI ini mendapat gangguan dari para teroris dan siapapun.
“Selama ini kami mungkin terlihat diam, namun kali ini kami akan buktikan bahwa kami selalu bergerak demi agama bangsa dan negera, kami akan tunjukan
bahwa NU tidak akan tinggal diam demi NKRI ini,” kata dia.
Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh menegaskan jika apel kesetiaan ini merupakan ajang silahturahmi sekaligus merapatkan barisan seluruh
kader dan warga Nahdiliyin Jawa Tengah. “Jika NU solid,insya Allah NKRI juga solid,”kata pengasuh Pondok Pesantren al-Itqon, Bugen, Semarang ini.
KH Ubaidullah juga menegaskan bahwa apel ini sama sekali tidak terkait dengan agenda lain, terutama politik. Apalagi jika dikaitkan dengan Pilkada DKI.
Menurutnya, melalu apel kesetiaan ini diharapkan agar para santri dan kader penggerak NU saling taaruf.
Sehingga di era yang akan datang persatuan kesatuan antar kader NU di seluruh wilayah akan lebih erat. “Dengan begitu NU tidak akan mudah dipecah-belah,” tegasnya. (has)