PURWOREJO - Kawanan perampok menyatroni rumah dosen Universitas Muhammadiyah Puworejo (UMP) di Desa Candisari, Kecamatan Banyuurip, Purworejo, kemarin (18/4/2017) sekitar pukul 08.30. Dalam aksinya, pelaku menganiaya istri korban, Pamilarsih (65), sebelum kemudian menggasak
Aksi nekat perampokan terjadi di pinggir jalan besar Purworejo-Kutoarjo tepatnya di Desa Candisari, Kecamatan Banyuurip, Purworejo, kemarin (18/4) sekitar pukul 08.30. Sempat melukai pemilik rumah, pelaku kabur dan kerugian mencapai jutaan rupiah.
Korban adalah Pamilarsih, 62, warga RT 3 RW 1 yang tengah tinggal sendirian karena suaminya, Hartono, 65, tengah berada di Kampus Universitas Muhammadiyah Puworejo (UMP) melakukan tugas rutinnya sebagai dosen. Pamilarsih mengeluarkan banyak darah karena ada luka robek di kepala belakang sepanjang 6 sentimeter, sementara tengkuknya mengalami memar, berikut sisi luar dan dalam pergelangan tangan kirinya.
Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, warga mengetahui adanya tindak perampokan setelah korban Pamilarsih keluar rumah dan meminta tolong.
Mendengar teriakan, warga langsung mendekati rumah korban yang saat itu telah bersimbah darah. "Anak saya bermaksud menemui temannya di sebelah barat rumah Bu Mamik (panggilan Pamilarsih,red). Tapi melihat Bu Mamik bersimbah darah dan berteriak minta tolong. Anak saya langsung masuk ke rumah dan mendekati saya yang tengah masak, katanya Bu Mamik berteriak tolong-tolong," kata tetangga terdekat rumah korban, Etik, 45.
Etik langsung ke luar rumah dan mendekati rumah korban. Pamilarsih yang bersimbah darah di bagian dada dan kepala meminta dirinya mengantarkan ke rumah sakit Purwa Husada yang tidak jauh dari rumahnya. Pamilarsih juga sempat mengatakan jika pelaku masih ada di dalam rumah.
Dalam kondisi panik, Etik mengaku sempat melihat dua orang menggunakan helm keluar dari dalam rumah melalui bagian bagasi. Kejadian itu terjadi saat warga lain berdatangan ke lokasi, hanya saja dirinya tidak begitu mengetahui apakah kedua orang tersebut merupakan pelaku atau warga lain yang kebetulan mendekat.
"Masuknya dari pintu ruang tamu, dan ada dua orang keluar dari garasi yang ada di bagian timur pintu ruang tamu. Tapi saya tidak paham itu pelakunya atau tidak, karena orang sudah mulai banyak disitu," imbuh Etik.
Tetangga yang lain, Siti Ainun, 49 mengatakan pasca kejadian dirinya menemui Pamilarsih yang dirawat di RS Purwa Husada Purworejo. Dari penuturan korban, pelaku ada dua orang dimana mereka menggunakan cadar dan helm. Satu orang berperawakan tinggi sementara satunya agak pendek. Mereka menggunakan senjata semacam benda tumpul untuk melukai korban.
"Pelaku menggedor rumah dan tidak lama kemudian mendobrak pintu. Mendengar ada gedorang pintu, Bu Mamik mencoba menengok kedepan tapi pelaku sudah masuk ke dalam rumah. Bu Mamik berusaha menyelamatkan diri dan tiarap dibelakang kursi meja tamu," ujar Siti.
Pelaku yang sudah nekat mendekati dan menarik korban. Dalam posisi telungkup, pelaku sempat menginjak bagian tengkuk korban hingga beberapa kali. Tidak hanya itu, pelaku yang menggunakan sepatu lapangan bersol tebal juga menginjak tangan kiri korban. Tidak puas, salah satu pelaku sempat memukulkan benda tumpul ke bagian kepala korban yang berakibat pada robekan.
Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Kholid Mawardi saat dimintai keterangannya membenarkan adanya tindak perampokan di rumah Hartono. Pelaku perampokan diduga
lebih dari satu orang. Pihaknya belum bisa memastikan berapa total kerugian yang diderita korban."Kita belum bisa mengidentifikasi apa saja yang hilang karena belum bertemu pihak keluarga, sehingga total kerugian belum bisa diperoleh," kata Kholid.
Pihaknya akan menindaklanjuti kasus tersebut hingga tuntas dan melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. (ndi)
Aksi nekat perampokan terjadi di pinggir jalan besar Purworejo-Kutoarjo tepatnya di Desa Candisari, Kecamatan Banyuurip, Purworejo, kemarin (18/4) sekitar pukul 08.30. Sempat melukai pemilik rumah, pelaku kabur dan kerugian mencapai jutaan rupiah.
Korban adalah Pamilarsih, 62, warga RT 3 RW 1 yang tengah tinggal sendirian karena suaminya, Hartono, 65, tengah berada di Kampus Universitas Muhammadiyah Puworejo (UMP) melakukan tugas rutinnya sebagai dosen. Pamilarsih mengeluarkan banyak darah karena ada luka robek di kepala belakang sepanjang 6 sentimeter, sementara tengkuknya mengalami memar, berikut sisi luar dan dalam pergelangan tangan kirinya.
Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, warga mengetahui adanya tindak perampokan setelah korban Pamilarsih keluar rumah dan meminta tolong.
Mendengar teriakan, warga langsung mendekati rumah korban yang saat itu telah bersimbah darah. "Anak saya bermaksud menemui temannya di sebelah barat rumah Bu Mamik (panggilan Pamilarsih,red). Tapi melihat Bu Mamik bersimbah darah dan berteriak minta tolong. Anak saya langsung masuk ke rumah dan mendekati saya yang tengah masak, katanya Bu Mamik berteriak tolong-tolong," kata tetangga terdekat rumah korban, Etik, 45.
Etik langsung ke luar rumah dan mendekati rumah korban. Pamilarsih yang bersimbah darah di bagian dada dan kepala meminta dirinya mengantarkan ke rumah sakit Purwa Husada yang tidak jauh dari rumahnya. Pamilarsih juga sempat mengatakan jika pelaku masih ada di dalam rumah.
Dalam kondisi panik, Etik mengaku sempat melihat dua orang menggunakan helm keluar dari dalam rumah melalui bagian bagasi. Kejadian itu terjadi saat warga lain berdatangan ke lokasi, hanya saja dirinya tidak begitu mengetahui apakah kedua orang tersebut merupakan pelaku atau warga lain yang kebetulan mendekat.
"Masuknya dari pintu ruang tamu, dan ada dua orang keluar dari garasi yang ada di bagian timur pintu ruang tamu. Tapi saya tidak paham itu pelakunya atau tidak, karena orang sudah mulai banyak disitu," imbuh Etik.
Tetangga yang lain, Siti Ainun, 49 mengatakan pasca kejadian dirinya menemui Pamilarsih yang dirawat di RS Purwa Husada Purworejo. Dari penuturan korban, pelaku ada dua orang dimana mereka menggunakan cadar dan helm. Satu orang berperawakan tinggi sementara satunya agak pendek. Mereka menggunakan senjata semacam benda tumpul untuk melukai korban.
"Pelaku menggedor rumah dan tidak lama kemudian mendobrak pintu. Mendengar ada gedorang pintu, Bu Mamik mencoba menengok kedepan tapi pelaku sudah masuk ke dalam rumah. Bu Mamik berusaha menyelamatkan diri dan tiarap dibelakang kursi meja tamu," ujar Siti.
Pelaku yang sudah nekat mendekati dan menarik korban. Dalam posisi telungkup, pelaku sempat menginjak bagian tengkuk korban hingga beberapa kali. Tidak hanya itu, pelaku yang menggunakan sepatu lapangan bersol tebal juga menginjak tangan kiri korban. Tidak puas, salah satu pelaku sempat memukulkan benda tumpul ke bagian kepala korban yang berakibat pada robekan.
Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Kholid Mawardi saat dimintai keterangannya membenarkan adanya tindak perampokan di rumah Hartono. Pelaku perampokan diduga
lebih dari satu orang. Pihaknya belum bisa memastikan berapa total kerugian yang diderita korban."Kita belum bisa mengidentifikasi apa saja yang hilang karena belum bertemu pihak keluarga, sehingga total kerugian belum bisa diperoleh," kata Kholid.
Pihaknya akan menindaklanjuti kasus tersebut hingga tuntas dan melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. (ndi)