KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Jebolnya saluran irigasi waduk Wadaslintang Senin pagi (17/4/2017) menjadi bencana bagi warga Desa Bojongsari Kecamatan Alian. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen melaporkan, setidaknya 7 rumah rusak berat akibat peristiwa itu.
Selain itu, barang berharga ikut hilang diterjang banjir, termasuk kandang ternak dan dapur rumah yang hancur. Belasan warga terpaksa diungsikan namun tidak ada laporan korban jiwa akibat kejadian ini.
Adapun kerusakan terparah terjadi di RT 5 RW 03 Desa Bojongsari Kecamatan Alian. Masing-masing rumah milik Yatin (45), Triutomo (31), Ratini (60). Kemudian Sandiarjo (65), Pawit (35), Lihin (33), Parmin ( 70). Rumah mereka bertujuh mengalami rusak berat dan memaksa 28 jiwa penghuninya yang diantaranya masih balita mengungsi.
Banjir tiban itu juga membuat sejumlah warga lain kehilangan barang-barang seperti sepeda motor, serta kehilangan kandang ternak serta warung bahkan kolam ikan. Total 12 kepala keluarga terdampak banjir.
"Ada sebanyak 7 unit sepeda motor ikut rusak serta tiga kandang ternak ikut rusak," kata petugas BPBD Kebumen, Sugeng Hariadi dan Sukirman dalam laporannya.
Hingga berita ini diturunkan, petugas masih mengiventarisir kerugian bencana tersebut. "Kerugian sementara Rp 500 juta. Tidak ada koarban jiwa namun para warga terdampak bencana membutuhkan bantuan baju, makanan dan minuman serta selimut," kata Sukirman.
Air bah tiba-tiba menerjang warga Desa Desa Bojongsari Kecamatan Alian, Senin pagi tadi menyusul jebolnya saluran irigasi Waduk Wadaslintang di daerah tersebut. Hingga berita ini diturunkan, belum jelas penyebab kerusakan tersebut.
Namun diduga, gorong-gorong tak kuat menahan volume air Wadaslintang dan jebol. "Begitu kejadian, saluran air dari Wadaslintang dihentikan sehingga mengurangi dampak bencana," kata Kepala Logistik dan Kedaruratan pada BPBD Kebumen, Drs Muhiyidin. (cah)
Selain itu, barang berharga ikut hilang diterjang banjir, termasuk kandang ternak dan dapur rumah yang hancur. Belasan warga terpaksa diungsikan namun tidak ada laporan korban jiwa akibat kejadian ini.
Adapun kerusakan terparah terjadi di RT 5 RW 03 Desa Bojongsari Kecamatan Alian. Masing-masing rumah milik Yatin (45), Triutomo (31), Ratini (60). Kemudian Sandiarjo (65), Pawit (35), Lihin (33), Parmin ( 70). Rumah mereka bertujuh mengalami rusak berat dan memaksa 28 jiwa penghuninya yang diantaranya masih balita mengungsi.
Banjir tiban itu juga membuat sejumlah warga lain kehilangan barang-barang seperti sepeda motor, serta kehilangan kandang ternak serta warung bahkan kolam ikan. Total 12 kepala keluarga terdampak banjir.
"Ada sebanyak 7 unit sepeda motor ikut rusak serta tiga kandang ternak ikut rusak," kata petugas BPBD Kebumen, Sugeng Hariadi dan Sukirman dalam laporannya.
Hingga berita ini diturunkan, petugas masih mengiventarisir kerugian bencana tersebut. "Kerugian sementara Rp 500 juta. Tidak ada koarban jiwa namun para warga terdampak bencana membutuhkan bantuan baju, makanan dan minuman serta selimut," kata Sukirman.
Air bah tiba-tiba menerjang warga Desa Desa Bojongsari Kecamatan Alian, Senin pagi tadi menyusul jebolnya saluran irigasi Waduk Wadaslintang di daerah tersebut. Hingga berita ini diturunkan, belum jelas penyebab kerusakan tersebut.
Namun diduga, gorong-gorong tak kuat menahan volume air Wadaslintang dan jebol. "Begitu kejadian, saluran air dari Wadaslintang dihentikan sehingga mengurangi dampak bencana," kata Kepala Logistik dan Kedaruratan pada BPBD Kebumen, Drs Muhiyidin. (cah)