IMAM/EKSPRES |
Dari pantauan Ekspres di lapangan, perbaikan dilaksanakan dengan menguruk bagian tanggul yang jebol. Pengurukan dilaksanakan dengan tanah dan batu cadas yang diambil dari bukit tanggul irigasi di kawasan tersebut. Meski telah dapat dilewati truk, namun pengurukan masih akan terus berlangsung, mengingat lebar dan dalamnya kerusakan pada tanggul.
Alat berat exavator ukuran kecil juga dikerahkan untuk membersihkan lumpur dan puing-puing rumah yang hancur. Sementara itu warga rumahnya rusak telah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kebumen. Bantuan sembako dan lain sebagainya sementara telah mencukupi kebutuhan warga, kendati demikian bantuan sayuran masih diperlukan.
Kepada Ekspres Kepala Desa Bojongsari Alian Edi Iswadi menyampaikan, tanggap bencana telah selesai dan saat ini fokus pada pembersihan dan perbaikan tanggul. Setelah itu, baru akan dilaksanakan pembangunan rumah warga yang rusak akibat bencana. “Beberapa bantuan material, seperti semen dan besi juga sudah mulai berdatangan,” tuturnya.
Dijelaskannya, hingga kini masih terdapat 16 jiwa dari tiga kepalaa keluarga (KK) yang masih mengungsi di rumah warga. Adapun ketiga KK tersebut yakni Yatin, Sartini dan Parmin. Selain bangunan dari Pemerintah Kebumen untuk yang rumahnya rusak juga telah sampai. Rumah yang rusak parah mendapatkan bantuan Rp 20 juta, rusak sedang Rp 3 juta dan rusak ringan Rp 1,5 juta. “Jumlah total bantuan Rp 91 juta untuk 15 rumah,” terangnya.
Saat ini warga masih membutuhkan bantuan sayuran. Bantuan tenaga untuk pembuatan rumah warga nantinya juga dibutuhkan saat pembangunan akan dimulai. Adapun untuk relawan membuat rumah akan dikoordinasikan dengan pihak Muspika Alian. “Sebagai Kepala Desa Bojongsari, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah perhatian dan membantu masyarakat kami,” ucpanya. (mam)