cahyo/radarbanyumas |
Polisi tiba di lokasi rumah pelaku yang diduga berpaham ISIS ini sekitar pukul 12.30. Bersama anggota Brimob dan satuan lainnya langsung merangsek mendekat ke rumah pelaku yang selama ini tinggal sendiri di rumah itu. Kegiatan polisi itu menjadi tontotan warga dan pengguna jalan yang dilalui.
Ketegangan sempat muncul ketika pasukan Brimob mendobrak pintu depan rumah Ibnu dan masuk paksa ke dalam. Karena antisipasi jika di dalam rumah menyimpan barang yang bisa meledak. Sedangkan beberapa lainnya berjaga dengan senjata lengkap hingga ke seputar rumah.
Hasil penggeledahan itu membuahkan 28 item barang yang disita polisi. Diantaranya, panci magicom yang di bawahnya telah diberi rangkaian kabel, 1 trafo penguat daya, spedometer, 1 buah dekstop baterai, 1 plastik sasaran latihan menembak, sebuah timbangan duduk.
Kemudian 1 lembar kata-kata tauhid di sebuah kertas dan kain hitam dengan tulisan lambang ISIS, beberapa lembar hasil cetakan printer uang pecahan Rp 100 ribu, sejumlah foto latihan semimiliter yang tempatnya belum diketahui, foto berlatar belakang hutan yang didalamnya ada tiga orang dimana salah satunya adalah pelaku, 1 unit komputer dan buku-buku tentang agama.
Kasatreskrim Polres Banyumas, AKP Djunaidi bersama Kapolres Banyumas AKBP Aziz Andriansyah dan Kapolres Purbalingga, AKBP Agus Setyawan Heru Purnomo mengatakan barang- barang itu patut diduga sebagai barang yang harus diselidiki lebih lanjut dan sebagai bukti.
“Semua sudah kita bawa dan masuk ke mobil dan akan segera kami tindaklanjuti. Karenanya koordinasi dengan jajaran akan terus kita lakukan untuk menuntaskan kasus ini,” tegasnya.
Kapolres Purbalingga, AKBP Agus Setyawan Heru Purnomo mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah waspada terhadap aksi dugaan terorisme ini. Sebab pihaknya sudah mendapat peringatan dari Mabes Polri dan Polda Jateng untuk waspada jikalau ada serangan balasan atas tertangkapnya terduga teroris di Kendal dan yang tewas di Tuban.
“Pantauan kami di wilayah Kecamatan Kutasari sudah berjalan. Bahkan ada beberapa yang tetap dalam pantauan kami. Namun khusus yang satu ini dengan warga juga baik, tapi tak tahunya di sana-sana malah teroris," tuturnya.
Agus menambahkan, salah satu terduga teroris yang tewas di Tuban, Jawa Timur bernama Karno juga merupakan warga Desa Candinata, Kecamatan Kutasari. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa setempat jika sewaktu-waktu akan dimakamkan di Purbalingga. Tapi ternyata oleh istri korban diserahkan ke Polda Jatim dan akan dimakamkan di Surabaya. (amr)