sudarno ahmad/ekspres |
Mirinya lagi, dari sebelas anak sembilan anak diantaranya tidak mengikuti ujian akhir sekolah itu karena sudah keluar dari sekolah (putus sekolah). Sembilan anak yang putus sekolah itu berasal dari Kecamatan Ayah, Mirit, Puring, Alian, Karangsambung, dan Sadang. Sedangkan dua anak tidak dapat mengikuti USBN karena sakit. Dua anak tersebut berasa dari Kecamatan Kebumen dan Karangsambung.
Kepala Dinas Pendidikan Kebumen, Ahmad Ujang Sugiono, menjelaskan bagi siswa yang berhalangan hadir dapat mengikuti USBN susulan. Ujian susulan itu akan diselenggarakan pada Senin-Rabu (22-24/5) mendatang.
"USBN susulan ini untuk mengakomodir bagi anak-anak yang berhalangan mengikuti USBN pada 15-17 Mei 2017," kata Ahmad Ujang Sugiono, kepada Kebumen Ekspres.
Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen mencatat terdapat 20.996 peserta mengikuti USBN tingkat sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah tahun ini. USBN dilakukan mulai Senin-Rabu (15-17/5/2017).
Jumlah sekolah yang menyelenggarakan USBN tahun ini sebanyak 898 sekolah. Terdiri dari 779 SD negeri, 15 SD swasta, 4 MI negeri dan 100 MI swasta. Adapun ruangan yang untuk ujian sebanyak 1.461 ruangan. Dari jumlah itu dibagi menjadi 26 sub rayon di Kabupaten Kebumen.
Adapun pengawas yang dilibatkan untuk mengawasi USBN tahun 2017 mencapai 2.922 orang. Mata pelajaran yang diujikan meliputi matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia. Selain menyelenggarakan USBN untuk SD dan MI, Dinas Pendidikan juga menggelar USBN untuk peserta Kelompok Belajar (Kejar) Paket A/Ula. Terdapat 36 siswa Paket C mengikuti ujian akhir tingkat SD itu.
Sementara itu, setelah pelaksanaan USBN selesai, mulai hari ini Kamis sampai Sabtu (18-20/5), para siswa mengikuti ujian sekolah. Pada ujian sekolah itu mata pelajaran yang diujikan, yaitui Pendidikan Agama, PPKn, IPS dan Bahasa Jawa. (ori)