KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, menargetkan dalam dua tahun mendatang seluruh SMP/MTs di Kabupaten Kebumen dapat menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Hal itu dikatakan Mohammad Yahya Fuad, disela-sela monitoring ujian nasional SMP/MTs di SMP Negeri 5 Kebumen, Selasa (2/5/2017).
"Kita harapkan dua tahun lagi, seratus persen SMP dan MTs di Kebumen bisa UNBK," ucap Mohammad Yahya Fuad, didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen HM Priyono, dan Kabag Humas Setda Kebumen, Sukamto.
Jika tahun ini baru ada 29 sekolah dari 129 sekolah yang menyelenggarakan UNBK, maka bupati menargetkan minimal tahun depan tambah 50 sekolah. "Kita dorong secara bertahap. Minimal 60 persen untuk tahun depan dan seratus persen untuk dua tahun," kata bupati.
Kendala penyelenggaraan UNBK yang ketersediaan komputer yang jumlahnya masih minim. Oleh karena itu, Pemkab Kebumen akan mendorong melalui APBD Kebumen maupun dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pengadaan komputer. "Seperti di SMP 5 (SMPN 5 Kebumen) ini sudah ada 50 komputer. Sedangkan untuk menyelenggarakan UNBK minimal ada 70 komputer. Jadi kita sharing dengan dana BOS," ujarnya.
Menurutnya, penerapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) memiliki keunggulan dibanding Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Diantaranya, keterlambatan soal UNBK lebih kecil terjadi dibanding UNKP. Sistem ini juga meminimalisir tertukarnya soal, dan ketidakjelasan hasil cetak soal.
Selain itu, UNBK tidak memiliki kerumitan pengumpulan lembar jawaban Ujian Nasional (LJUN). Juga lebih mengakomodasi siswa dengan ketunaan. Misalnya, untuk ‘low vision’ tulisan dan gambar bisa diperbesar. Serta memudahkan dalam pengamanan dan penyediaan logistik
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kebumen, HM Priyono, menambahkan tercatat 22.804 siswa SMP/MTs mengikuti Ujian Nasional (UN). Dari jumlah tersebut, 6.464 siswa dari 24 SMP dan lima MTs telah menerapkan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sedangkan sisanya yakni 16.340 siswa dari 86 SMP dan 82 MTs masih mengikuti Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP).
Sementara itu, pada hari pertama ujian nasional terdapat tiga tim Pemkab Kebumen melakukan monitoring ke sejumlah sekolah. Yaitu Tim I yang dipimpina Bupati Mohammad Yahya Fuad, memantau penyelenggaraan UN di MTsN 1 Kebumen dan SMPN 5 Kebumen. Kemudian Tim II dipimpin oleh Wakil Bupati Yazid Mahfudz, yang memonitor di SMPN 1 Gombong dan MTs Gombong. Sedangkan, Tim III dipimpin Plh Sekda Mahmud Fauzi, memantau pelaksanaan UN di SMPN1 Pejagoan dan MTs N 2 Kebumen.(ori)
"Kita harapkan dua tahun lagi, seratus persen SMP dan MTs di Kebumen bisa UNBK," ucap Mohammad Yahya Fuad, didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen HM Priyono, dan Kabag Humas Setda Kebumen, Sukamto.
Jika tahun ini baru ada 29 sekolah dari 129 sekolah yang menyelenggarakan UNBK, maka bupati menargetkan minimal tahun depan tambah 50 sekolah. "Kita dorong secara bertahap. Minimal 60 persen untuk tahun depan dan seratus persen untuk dua tahun," kata bupati.
Kendala penyelenggaraan UNBK yang ketersediaan komputer yang jumlahnya masih minim. Oleh karena itu, Pemkab Kebumen akan mendorong melalui APBD Kebumen maupun dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pengadaan komputer. "Seperti di SMP 5 (SMPN 5 Kebumen) ini sudah ada 50 komputer. Sedangkan untuk menyelenggarakan UNBK minimal ada 70 komputer. Jadi kita sharing dengan dana BOS," ujarnya.
Menurutnya, penerapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) memiliki keunggulan dibanding Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Diantaranya, keterlambatan soal UNBK lebih kecil terjadi dibanding UNKP. Sistem ini juga meminimalisir tertukarnya soal, dan ketidakjelasan hasil cetak soal.
Selain itu, UNBK tidak memiliki kerumitan pengumpulan lembar jawaban Ujian Nasional (LJUN). Juga lebih mengakomodasi siswa dengan ketunaan. Misalnya, untuk ‘low vision’ tulisan dan gambar bisa diperbesar. Serta memudahkan dalam pengamanan dan penyediaan logistik
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kebumen, HM Priyono, menambahkan tercatat 22.804 siswa SMP/MTs mengikuti Ujian Nasional (UN). Dari jumlah tersebut, 6.464 siswa dari 24 SMP dan lima MTs telah menerapkan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sedangkan sisanya yakni 16.340 siswa dari 86 SMP dan 82 MTs masih mengikuti Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP).
Sementara itu, pada hari pertama ujian nasional terdapat tiga tim Pemkab Kebumen melakukan monitoring ke sejumlah sekolah. Yaitu Tim I yang dipimpina Bupati Mohammad Yahya Fuad, memantau penyelenggaraan UN di MTsN 1 Kebumen dan SMPN 5 Kebumen. Kemudian Tim II dipimpin oleh Wakil Bupati Yazid Mahfudz, yang memonitor di SMPN 1 Gombong dan MTs Gombong. Sedangkan, Tim III dipimpin Plh Sekda Mahmud Fauzi, memantau pelaksanaan UN di SMPN1 Pejagoan dan MTs N 2 Kebumen.(ori)