ILUSTRASIILUSTRASI |
Kepala SD Negeri 1 Pejagoan Wardatul Adibah SPd SD mengatakan, (BOS) triwulan II hingga saat ini belum cair. Padahal triwulan II dimulai per 1 April 2017, dengan demikian, Dana Bos telah mengalami keterlambatan pencairan 1,5 bulan.
Hal itu menurutnya sangat merepotkan pihak sekolah. Apalagi, keterlambatan itu sudah pernah terjadi pada triwulan I. "Kalau di triwulan pertama mungkin
dapat dimaklumi, sebab masih proses penyesuaian. Namun pada tahap triwulan II seharusnya tidak lagi ada terlambat. Ini malah terlambat 1,5 bulan, sekolah serasa sekarat,” tuturnya, Senin (15/5/2017).
Menurutnya, setiap saat waktu terus berjalan, program pembelajaran dan kegiatan juga tiada henti serta harus terus dilaksanakan. Sementara itu dana untuk operasional tidak ada, padahal semua kegiatan memerlukan anggaran.
Agar semua kegiatan dapat berjalan dengan baik, lanjutnya, kepala sekolah harus menjadi ujung tombak dan ujung tombok. Padahal bedanya gaji guru dan kepala sekolah hanya selisih Rp 121.000. “Hal ini tentunya tidak sebanding dengan beban tanggungjawab yang diberikan, terlebih kepala sekolah harus menanggung beban sekolah karena Dana BOS belum cair,” terangnya.
Wardatul Adibah juga menyampaikan, jika alasan belum cairnya Dana BOS disebabkan oleh belum selesainya laporan pertanggung jawaban (LPJ), maka seharusnya hanya sekolah-sekolah tertentu saja yang tidak dapat mencairkan Dana BOS. Sementara sekolah yang telah selesai melaksanakan LPJ Dana BOS nya dicairkan. “Kalau alasannya LPJ, masa sekolah-sekolah yang telah selesai harus turut menanggung keterlambatan dari sekolah yang belum selesai?. Jika demikian ini sungguh tidak adil,” paparnya.
Sementara itu terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kebumen H Ahmad Ujang H Ahmad Ujang Sigiono SH melalui Ketua Tim Bos Kebumen Drs M Priono M MPd membenarkan jika hingga kini Dana Bos Triwulan II belum cair. Pihaknya juga belum mengetahui apa penyebab dari semua itu. “Dana Bos dari Pusat turun ke provinsi. Dari provinsi langsung turun ke rekening sekolah, tanpa melalui kabupaten,” ucapnya. (mam)