 |
| sudarno ahmad/ekspres |
Hal itu dikatakan oleh Ketua Paguyuban Budaya dan Spiritual Cakrabuana Kebumen, Ahmad Ainul Yaqin, pada penutupan pameran tersebut di Rumah Budaya Bumi Bima Sakti Kebumen (selatan Masjid Agung Kebumen), Jumat (12/5/2017).
"Berdasarkan pengunjung yang mengisi buku tamu, ada lebih dua ribu orang datang selama 12 hari kita pameran," kata Ahmad Ainul Yaqin, kepada Kebumen Ekspres, disela-sela acara, kemarin.
Menurutnya, pengunjung yang datang bukan hanya dari Kebumen saja. Tetapi ada juga yang berasal dari Yogyakarta, Banjarnegara, Banyumas dan Kediri, Jawa Timur. "Kita patut bersyukur, walaupun pamerannya cukup sederhana tapi banyak juga datang," ungkapnya.
Selama 12 hari pameran, kata dia, ada satu lukisan laku dibeli pengunjung. Lukisan tersebut yaitu, dengan judul Sang Kyai, lukisan soft pastel dengan obyek gambat foto KH Sonhaji Chasbullah. Lukisan karya perupa yunior, Supriyanto, itu terjual senilai Rp 300 ribu. "Yang laku malah karya dari junior, yang senior belum," ujarnya.
Ainul Yaqin, mengatakan pameran lukisan serupa akan dijadikan agenda rutin. Hal ini dilakukan untuk mendorong perupa Kebumen semakin semangat berkarya. "Ke depan tentunya ini akan menjadi agenda rutin dengan tema dan obyek yang berbeda," imbuhnya.
Pameran seni di Rumah Budaya Bumi Bimasakti Gang Masjid 2 Nomor 19 RT 2 RW 2 Kauman Desa Kutosar, Kecamatan Kebumen menjadi pusat perhatian para pengunjung dari berbagai penjuru wilayah. Mereka antusias menyaksikan aneka hasil karya para pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK yang antara lain terdapat lukisan, art stone, seni kriya, bonsai, batik dan magic art itu.
Pameran berlangsung sejak 25 April hingga 8 Mei itu menampilkan berbagai karya yang diikuti oleh beberapa seniman SD, SMP, SMA/SMK serta pegiat seni rupa dan seniman akademis. Penampilan spesial dalam pameran tersebut, yakni pameran pusaka Kiai Bebek Gesang. Pusaka yang dipajang itu pun tidak luput dari perhatian pengunjung.(ori)
