KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Jajaran Unit Reskrim Polsek Karanganyar membongkar komplotan penipuan yang mencatut PT Angkasa Pura (AP) 1 terkait lowongan pekerjaan di Bandara Internasional Kulonprogo.
Satu pelaku berhasil diamankan, yakni Edi Haryono (42), warga Desa Joho Adimulyo Kebumen. Dalam aksinya, pelaku menjanjikan pekerjaan sebagai tenaga sekuriti di bandara yang saat initengah dalam proses pembangunan.
Aksi penipuan ini memakan 18 korban, empat diantaranya adalah lulusan siswa SMK Kelautan Puring. Mereka diminta menyetorkan uang sebesar Rp 3,5 juta/anak agar“Itu hanya tipuan, uang sudah disetor tapi malah dibawa kabur,” ujar Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti melalui Kapolsek Karanganyar AKP Mawakhir kepada Ekspres, kemarin.
Mawakhir menuturkan, tersangka Edi bertugas mencari ‘korban’ di daerah Kebumen. Agar lebih meyakinkan, tersangka Edi nekat menggunakan kartu identitas (ID
Card) PT Angkasa Pura yang ternyata abal-abal alias palsu.
Tak tanggung-tanggung dia mengaku sebagai koordinator lapangan (korlap) di Angkasa Pura 1. Celakanya dia kemudian menemui teman sekolah anaknya di SMK Puring.
Pelaku mengimingi-imingi gaji Rp 6 juta/bulan. Empat lulusan sekolah tersebut akhirnya terbujuk iming-iming pelaku. Keempatnya masing-masing warga Grenggeng dan Purwodesa Kecamatan Sruweng serta Banyuroto Adimulyo. Satu kor-Wadaslintang Wonosobo.
Setelah menyetor uang Rp 3,5 juta/anak, mereka dibawa pelaku ke Jakarta. Alasannya untuk mengikuti pelatihan pendidikan satpam. Disana mereka juga dilatih baris berbaris dan pelatihan fisik lainnya.
Yang aneh, lokasi pelatihan ternyata hanya tempat kos-kosan biasa. “Ada 18 orang yang ikut pelatihan itu, tiga dari Kebumen, sisanya dari daerah lain,” kata Mawakhir didampingi Kanitreskrim Aiptu Fuad Inayah SH.
Pelatihan itu ternyata hanya akal-akalan para pelaku. Nyatanya setelah 10 hari di Jakarta, para korban justru ditinggal kabur pelaku. Tak ayal mereka pun kelimpungan.
Untungnya para korban masih punya sisa uang sehingga bisa pulang ke daerahnya masing-masing.
Sadar jadi korban penipuan, korban pun melapor ke pihak kepolisian. Tersangka Edi yang sehari-hari bekerja serabutan ini dicokok polisi di rumahnya di Joho Adimulyo.“Ada tersangka lain di komplotan ini yang jadi tersangka di Polsek Matraman Pondok Gede Jakarta Timur.
Sementara otak penipuan bernama Herman masih dalam pengejaran,” beber Mawakhir.
Terkait kasus ini, Mawakhir meminta kepada masyarakat berhati-hati pada informasi lowongan pekerjaan di Kulonprogo New Yogyakarta International Airport (NYIA). Sebab belakangan marak info lowongan tersebut yang beredar di media sosial.
Mawakhir memastikan jika info lowongan tersebut adalah hoax alias palsu. Setahu dia, saat ini pihak pengelola bandara belum melakukan proses rekrutmen
karyawan. “Kalaupun nantinya ada lowongan pasti akan dishare melalui media resmi dan tidak memungut biaya alias gratis. Kalau yang ujung-ujungnya minta uang
itu jelas penipuan,” tegasnya sembari mengatakan jika tersangka Edi dijerat pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman pidanaempat tahun. (has)
Satu pelaku berhasil diamankan, yakni Edi Haryono (42), warga Desa Joho Adimulyo Kebumen. Dalam aksinya, pelaku menjanjikan pekerjaan sebagai tenaga sekuriti di bandara yang saat initengah dalam proses pembangunan.
Aksi penipuan ini memakan 18 korban, empat diantaranya adalah lulusan siswa SMK Kelautan Puring. Mereka diminta menyetorkan uang sebesar Rp 3,5 juta/anak agar“Itu hanya tipuan, uang sudah disetor tapi malah dibawa kabur,” ujar Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti melalui Kapolsek Karanganyar AKP Mawakhir kepada Ekspres, kemarin.
Mawakhir menuturkan, tersangka Edi bertugas mencari ‘korban’ di daerah Kebumen. Agar lebih meyakinkan, tersangka Edi nekat menggunakan kartu identitas (ID
Card) PT Angkasa Pura yang ternyata abal-abal alias palsu.
Tak tanggung-tanggung dia mengaku sebagai koordinator lapangan (korlap) di Angkasa Pura 1. Celakanya dia kemudian menemui teman sekolah anaknya di SMK Puring.
Pelaku mengimingi-imingi gaji Rp 6 juta/bulan. Empat lulusan sekolah tersebut akhirnya terbujuk iming-iming pelaku. Keempatnya masing-masing warga Grenggeng dan Purwodesa Kecamatan Sruweng serta Banyuroto Adimulyo. Satu kor-Wadaslintang Wonosobo.
Setelah menyetor uang Rp 3,5 juta/anak, mereka dibawa pelaku ke Jakarta. Alasannya untuk mengikuti pelatihan pendidikan satpam. Disana mereka juga dilatih baris berbaris dan pelatihan fisik lainnya.
Yang aneh, lokasi pelatihan ternyata hanya tempat kos-kosan biasa. “Ada 18 orang yang ikut pelatihan itu, tiga dari Kebumen, sisanya dari daerah lain,” kata Mawakhir didampingi Kanitreskrim Aiptu Fuad Inayah SH.
Pelatihan itu ternyata hanya akal-akalan para pelaku. Nyatanya setelah 10 hari di Jakarta, para korban justru ditinggal kabur pelaku. Tak ayal mereka pun kelimpungan.
Untungnya para korban masih punya sisa uang sehingga bisa pulang ke daerahnya masing-masing.
Sadar jadi korban penipuan, korban pun melapor ke pihak kepolisian. Tersangka Edi yang sehari-hari bekerja serabutan ini dicokok polisi di rumahnya di Joho Adimulyo.“Ada tersangka lain di komplotan ini yang jadi tersangka di Polsek Matraman Pondok Gede Jakarta Timur.
Sementara otak penipuan bernama Herman masih dalam pengejaran,” beber Mawakhir.
Terkait kasus ini, Mawakhir meminta kepada masyarakat berhati-hati pada informasi lowongan pekerjaan di Kulonprogo New Yogyakarta International Airport (NYIA). Sebab belakangan marak info lowongan tersebut yang beredar di media sosial.
Mawakhir memastikan jika info lowongan tersebut adalah hoax alias palsu. Setahu dia, saat ini pihak pengelola bandara belum melakukan proses rekrutmen
karyawan. “Kalaupun nantinya ada lowongan pasti akan dishare melalui media resmi dan tidak memungut biaya alias gratis. Kalau yang ujung-ujungnya minta uang
itu jelas penipuan,” tegasnya sembari mengatakan jika tersangka Edi dijerat pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman pidanaempat tahun. (has)