Merujuk pada sejumlah sumber, Tugu Lawet dibangun pada masa pemerintahan Bupati Supeno Suryodiprojo (memerintah Kebumen tahun 1965-1975 ) oleh seorang seniman patung Kebumen bernama Tan Giok Twan atau Teguh Twan (76). Memang kemudian, ada pihak-pihak yang meragukan Teguh Twan sebagai pencipta tugu lawet.
Apapun itu, faktanya tugu lawet sudah menjadi kebanggaan warga Kebumen dari masa ke masa.
Dibuat dari bahan cor beton, tugu lawet memiliki tinggi 10 meter dan menggambarkan proses pengunduhan sarang burung lawet. Dua ekor burung lawet berada di monumen ini. Bentang sayap untuk masing-masing burung lawet tersebut memiliki panjang 3,6 meter.
Lalu ada berapa patung pengunduh lawet di monumen tersebut? Ternyata ada 5 orang yang masing-masing memiliki tinggi 1,75 meter.
Adapun lingkar taman dimana monumen berdiri memiliki diameter 10,21 meter.
Fakta tentang ukuran, jumlah burung dan pengunduh di tugu lawet tersebut diperoleh setelah dilakukan pengukuran baru-baru ini. "Kondisi struktur bangunan masih bagus. Secara keseluruhan, tugu lawet juga masih kuat," ujar Imam Muthoha ST, yang melakukan pengukuran tugu lawet tersebut, baru-baru ini.
Pengukuran tersebut dilakukan beberapa kali. Yang terbaru, Imam Muthoha menggunakan crane untuk mengukur bagian atas tugu.
Imam enggan menyebutkan untuk apa pengukuran tugu lawet dilakukan. Namun sepertinya pengukuran tugu lawet dilakukan terkait dengan rencana Pemkab Kebumen melalui Bupati HM Yahya Fuad yang berencana merevitalisasi tugu lawet. "Saya hanya ditugasi ngukur-ukur saja Mas," elak Imam.
Imam sendiri dikenal sebagai seorang arsitek sekaligus pemilik usaha jasa (konsultan) Design dan konstruksi CV Well. Sejumlah proyek pemerintah Kabupaten Kebumen seperti renovasi Obyek wisata Jatijajar, Pantai Petanahan dan Obyek Pantai Suwuk adalah hasil rancangan Imam. Imam diketahui juga menjadi salah satu panitia sayembara city branding Kebumen beberapa waktu lalu yang diantaranya menyelenggarakan lomba desain tugu lawet.
Sebelumnya, pernah terungkap tugu lawet akan dipercantik dengan dilengkapi taman di bawahnya. Ke depan, tugu lawet diharapkan menjadi branding Kota Kebumen. Apapun nantinya, warga berharap perombakan tugu lawet tersebut tidak mengubah bentuk aslinya.
"Kalau dipercantik sih gak papa. Tapi kalau dirombak total tugunya, eman-eman. Tugu lawet sudah telanjur identik dengan Kebumen," ujar Yoyo (38), salah satu warga, Sabtu (28/5/2017). (cah)
