 |
| ISTIMEWA |
Pengejaran pembuat rokok ilegal bermula saat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kebumen bersama dengan petugas Bea Cukai Cilacap melaksanakan operasi rokok ilegal/polos. Operasi dilaksanakan pada beberapa pedagang di Pasar Tlogopragoto Kecamatan Mirit dan beberapa warung yang berlokasi di depo pasir Desa Pandanlor Kecamatan Klirong, Rabu (3/5/2017).
Dalam operasi tersebut petugas berhasil menemukan 16 bungkus rokok polos yang diproduksi oleh PR Bintang Ketawang yang beralamat di wilayah Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo. Pihak Bea Cukai pun akan segera mengejar produsen rokok tersebut.
“Hal itu agar penjualan rokok ilegal di kebumen dapat dihilangkan,” tutur Plt Kasatpol PP Kebumen Rr Titi Widagni SSos melalui Kabid Kabid Penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah (Gakda) Sugito Edi Prayitno SIP, di sela-sela operasi.
Harga rokok memang cenderung naik setiap tahunnya. Bagi seorang perokok, rokok sudah menjadi bagian dari kebutuhan. Mahalnya harga rokok membuat beberapa perokok beralih untuk membeli rokok yang lebih murah. Hal itu membuat beberapa pengrajin rokok polos/lintingan laku di pasaran. “Kendati demikian memproduksi dan menjual rokok tanpa cukai, melanggar Undang-undang Cukai Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 1995 Tentang Cukai.
Salah satu penjual rokok polos di wilayah Kecamatan Pejagoan Nurfaozi (29) mengatakan, para penjual rokok polos/lintingan kerap menitipkan pada warung-warung. Selain harganya lebih murah, minat masyarakat pun kian meningkat. Terlebih jika di area sekitar warung terdapat pekerja proyek. “Umumnya pekerja proyek bangunan lebih memilih rokok lintingan. Sebab selain harganya miring, rokok lintingan juga tahan lama,” paparnya.
Menurutnya, umumnya produsen rokok lintingan meracik sendiri kombinasi antara tembakau cengkeh dan klembak. Produsen membuat rokok dengan cara melinting secara manual. “Rokok dibungkus dengan kantong plastik dan dititipkan di warung –warung,” ucapnya. (mam)
