ILUSTRASI |
Anggota Tim Monitoring Tata Niaga Gas Elpiji Pemerintah Kabupaten Temanggung, Arief Mujiono, mengaku, sejak sebelum memasuki bulan Ramadan, pihaknya telah menerima beberapa laporan dari masyarakat terkait dengan kelangkaan tabung tiga kilogram.
“Ada beberapa laporan yang kami terima dari masyarakat, mereka mengalami kesusahan mendapatkan tabung gas ini,” katanya Selasa kemarin.
Terkait kelangkaan tesebut, menurut Arief, terjadi karena permintaan akan tabung bersubsidi menjelang hingga awal Ramadan ini cukup tinggi. Saat ini pihaknya telah meminta penambahan pasokan sebanyak 15 persen dari kuota harian. Permintaan tersebut sudah dikirim melalui surat resmi per 15 Mei 2017. Sayangnya hingga saat ini belum ada respon.
Namun demikian, untuk sementara ini, Pertamina telah menambah pasokan 1,3 persen per hari pada Bulan mei untuk mengatasi kekurangan gas. Sehingga dari alokasi reguler harian 20.606 tabung telah bertambah menjadi 20.996 tabung per hari.
“Kalau kondisi normal, alokasi sejumlah itu sebenarnya cukup. Tapi karena sejak beberapa pekan ini kebutuhan gas meningkat lantaran nyadran dan Ramadhan, sehingga pasokannya kurang,” kata Arief.
Nantinya, pada Bulan Juni, Pertamina juga menambah kuota 9,15 persen dari kuota harian, sehingga menjadi 22.590 tabung per hari. Adapun tambahan pasokan gas untuk pasca lebaran ditambah 5,1 persen menjadi 21.751 tabung per hari.
Terpisah Irwani (25) warga Desa Malangsari, Kecamatan Bulu, mengatakan, sejak sehari sebelum Bulan Ramadhan, dirinya susah mendapatkan gas ukuran tabung melon. Ia sudah mencarinya ke tiga penjual di dekat rumahnya, namun tidak ada.
Meskipun akhirnya mendapatkan gas, lanjut Irwani, harganya sudah naik. Biasanya ia membeli gas ukuran tabung melon seharga Rp20.000per tabung. Namun saat ini harganya sudah naik menjadi Rp25.000 per tabung.(set/temanggungekspres)