MUNGKID—Kecelakaan maut menimpa iring-iringan bus pariwisata PO Subur Jaya yang mengangkut rombongan wisata siswa SMK Panca Karya Sentul Bogor. Dua bus bertabrakan di Jalan Raya Magelang-Salatiga, tepatnya di Dusun Jengkol Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, Selasa (16/5) sekitar pukul 04.30 WIB. Akibatnya sebuah bus terguling. Sebanyak 3 orang tewas, 1 luka berat dan 51 luka ringan.
Kasatlantas Polres Magelang AKP Didi Dewantara menjelaskan, kronologi kecelakaan bermula ketika 4 bus Subur Jaya berjalan dari arah Salatiga menuju Magelang. Tiba-tiba bus dengan nomor polisi K 1619 DM yang dikemudikan Heryana, 39, warga Desa Berebeg, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis hilang kendali dan menabrak bagian belakang bus nopol K 1516 DM di depannya.
Bus PO Subur Jaya dengan nopol K 1619 DM masih tetap berjalan dengan kondisi kecepatan tinggi dan tidak terkendali. Selanjutnya bus terguling dan menabrak warung serta bengkel milik warga yang berada di sebelah kanan. “Bus berhenti dengan kondisi melintang menutup badan jalan," urai Didi.
Salah seorang penumpang bus nahas, Siti Fatimah, 18, siswa kelas X mengatakan, saat kejadian, ia dan hampir semua penumpang sedang tertidur. Tiba-tiba terdengar suara benturan akibat bus yang ditumpanginya menabrak bus di depannya. Setelah itu bus oleng, kemudian terguling-guling. “Saat itu saya duduk di tengah samping kanan. Terdengar bunyi meletus, setelah berguling-guling saya tidak ingat, yang penting saya bisa merangkak keluar," cerita Siti menjalani perawatan di RST Soedjono Magelang.
Sopir bus Heryana saat ditemui sejumlah wartawan di RSUD kota Magelang mengatakan, bus yang dikemudikannya mengalami rem blong. "Pertama kali bus menabrak bus di depan kemudian melaju tak terkendali. Terus berguling-guling. Bus masih baru, saya dulu sudah pernah lewat jalan ini," beber Heryana.
Heryana menceritakan, rombongan memilih lewat jalur alternatif Salatiga-Magelang karena mendapat informasi bahwa Jalan Raya Semarang-Magelang di wilayah Bawen macet. "Akhirnya kami putuskan melalui jalan Salatiga. Namun ternyata malah seperti ini" ungkap Heryana.
Kecelakaan ini menyebabkan 2 penumpang bus tewas di lokasi kejadian, 1 tewas di rumah sakit. Mereka masing-masing Rendi Ferdiansyah, 18, warga Leuwi Jambe, Kadangmangu, Babakan Madang, Bogor, Mita Sumiyati, 18, warga Leuwi Jambe, Kadangmangu, Babakan Madang, Bogor; dan Sarifah Nurjanah, 18, warga Kampung Sangkali, Sukahati, Citeureup, Bogor.
Bus yang celaka ini mengangkut 55 penumpang. Terdiri dari 2 sopir, 1 kondektur, 4 guru, 46 siswa dan 1 anak-anak. "Untuk korban luka dievakuasi ke tiga rumah sakit di Kota Magelang, yaitu 17 orang di RST dr Soedjono, 9 orang RSJ dr Soerojo, dan 12 orang di RSUD Tidar Kota Magelang," beber Didi.
Didi menambahkan, berdasarkan pengakuan sopir, bus mengalami rem blong. Tapi polisi tetap mendalami penyebab kecelakaan ini. Hingga kemarin sore, polisi belum menentukan tersangka atas kejadian tersebut. (cr3/ton)
Kasatlantas Polres Magelang AKP Didi Dewantara menjelaskan, kronologi kecelakaan bermula ketika 4 bus Subur Jaya berjalan dari arah Salatiga menuju Magelang. Tiba-tiba bus dengan nomor polisi K 1619 DM yang dikemudikan Heryana, 39, warga Desa Berebeg, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis hilang kendali dan menabrak bagian belakang bus nopol K 1516 DM di depannya.
Bus PO Subur Jaya dengan nopol K 1619 DM masih tetap berjalan dengan kondisi kecepatan tinggi dan tidak terkendali. Selanjutnya bus terguling dan menabrak warung serta bengkel milik warga yang berada di sebelah kanan. “Bus berhenti dengan kondisi melintang menutup badan jalan," urai Didi.
Salah seorang penumpang bus nahas, Siti Fatimah, 18, siswa kelas X mengatakan, saat kejadian, ia dan hampir semua penumpang sedang tertidur. Tiba-tiba terdengar suara benturan akibat bus yang ditumpanginya menabrak bus di depannya. Setelah itu bus oleng, kemudian terguling-guling. “Saat itu saya duduk di tengah samping kanan. Terdengar bunyi meletus, setelah berguling-guling saya tidak ingat, yang penting saya bisa merangkak keluar," cerita Siti menjalani perawatan di RST Soedjono Magelang.
Sopir bus Heryana saat ditemui sejumlah wartawan di RSUD kota Magelang mengatakan, bus yang dikemudikannya mengalami rem blong. "Pertama kali bus menabrak bus di depan kemudian melaju tak terkendali. Terus berguling-guling. Bus masih baru, saya dulu sudah pernah lewat jalan ini," beber Heryana.
Heryana menceritakan, rombongan memilih lewat jalur alternatif Salatiga-Magelang karena mendapat informasi bahwa Jalan Raya Semarang-Magelang di wilayah Bawen macet. "Akhirnya kami putuskan melalui jalan Salatiga. Namun ternyata malah seperti ini" ungkap Heryana.
Kecelakaan ini menyebabkan 2 penumpang bus tewas di lokasi kejadian, 1 tewas di rumah sakit. Mereka masing-masing Rendi Ferdiansyah, 18, warga Leuwi Jambe, Kadangmangu, Babakan Madang, Bogor, Mita Sumiyati, 18, warga Leuwi Jambe, Kadangmangu, Babakan Madang, Bogor; dan Sarifah Nurjanah, 18, warga Kampung Sangkali, Sukahati, Citeureup, Bogor.
Bus yang celaka ini mengangkut 55 penumpang. Terdiri dari 2 sopir, 1 kondektur, 4 guru, 46 siswa dan 1 anak-anak. "Untuk korban luka dievakuasi ke tiga rumah sakit di Kota Magelang, yaitu 17 orang di RST dr Soedjono, 9 orang RSJ dr Soerojo, dan 12 orang di RSUD Tidar Kota Magelang," beber Didi.
Didi menambahkan, berdasarkan pengakuan sopir, bus mengalami rem blong. Tapi polisi tetap mendalami penyebab kecelakaan ini. Hingga kemarin sore, polisi belum menentukan tersangka atas kejadian tersebut. (cr3/ton)