KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Pihak keluarga menyatakan sangat kehilangan atas meninggalnya Praka Yudha Prihartanto, anggota Batalyon Komando (Yonko) Paskhas 464/Malang asal Kabupaten Kebumen yang tewas akibat dianiaya. Ibu kandung korban, Triswiyati (52), mendesak tindak penganiayaan itu diusut tuntas.
Hal itu disampaikan Triswiyati usai pemakaman jenasah Praka Yudha Prihartanto di Desa Pesuruhan RT 3/RW 01 Kecamatan Puring, Jumat (12/5/2017).
"“Saya telah membesarkan anak saya dengan susah payah. Namun ada manusia yang bertindak seperti binatang. Saya selalu berdoa semoga Tuhan Yesus mengampuni dosa para pelaku. Kasus ini harus diselesaikan hingga tuntas, dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal,”ujar Triswiyati kepada sejumlah awak media, tadi siang.
Praka Yuda Prihartanto (29) meninggal dalam kompleks Ksatriyan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur, Kamis (11/5/2017). Awalnya, korban disebut bunuh diri lantaran depresi. Namun, hasil otopsi menunjukkan korban tewas karena penganiayaan. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan korban tewas dengan banyak luka di tubuhnya bahkan ada luka tusuk di leher.
Dia diduga dianiaya 3 orang perwira yang baru selesai latihan komando. Ada pun salah satu pelaku diketahui berpangkat Lettu dengan insial AM. Dia kabarnya adalah pelaku utama peristiwa ini.
Praka Yuda diketahui sebagai anak pertama dari dua bersaudara anak pasangan Triswiyati (52)-Mujiono (almarhum). Almarhum dikenal sangat baik di mata keluarga. Sebelum maut menjemput, korban disebut akan menikah. (cah/mam)
Hal itu disampaikan Triswiyati usai pemakaman jenasah Praka Yudha Prihartanto di Desa Pesuruhan RT 3/RW 01 Kecamatan Puring, Jumat (12/5/2017).
"“Saya telah membesarkan anak saya dengan susah payah. Namun ada manusia yang bertindak seperti binatang. Saya selalu berdoa semoga Tuhan Yesus mengampuni dosa para pelaku. Kasus ini harus diselesaikan hingga tuntas, dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal,”ujar Triswiyati kepada sejumlah awak media, tadi siang.
Praka Yuda Prihartanto (29) meninggal dalam kompleks Ksatriyan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur, Kamis (11/5/2017). Awalnya, korban disebut bunuh diri lantaran depresi. Namun, hasil otopsi menunjukkan korban tewas karena penganiayaan. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan korban tewas dengan banyak luka di tubuhnya bahkan ada luka tusuk di leher.
Dia diduga dianiaya 3 orang perwira yang baru selesai latihan komando. Ada pun salah satu pelaku diketahui berpangkat Lettu dengan insial AM. Dia kabarnya adalah pelaku utama peristiwa ini.
Praka Yuda diketahui sebagai anak pertama dari dua bersaudara anak pasangan Triswiyati (52)-Mujiono (almarhum). Almarhum dikenal sangat baik di mata keluarga. Sebelum maut menjemput, korban disebut akan menikah. (cah/mam)