Tak hanya dari Kebumen, pelatihan yang diselenggarakan oleh RS PKU Muhammadiyah Sruweng itu juga diikuti oleh kepala ruang keperawatan rumah sakit dari Tegal, Muntilan dan Cilacap.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Sruweng, dr Hasan Bayuni, mengatakan pelatihan tersebut terselenggara atas kerjasama antara RS PKU Muhammadiyah Sruweng bersama Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah. "Pada pelatihan ini kami mengundang tiga narasumber yang berkompeten," kata Hasan Bayuni, kepada Kebumen Ekspres, Selasa (9/5).
Adapun sejumlah materi yang disampaikan pada pelatihan itu, diantaranya tentang pasien safety, mutu klinik perawatan, kemimpinan dan gaya kepemimpinan.
Hasan Bayuni menegaskan, bahwa bangsal atau ruang keperawatan adalah miniatur rumah sakit. Sedangkan kepala ruang merupakan perwakilan dari direktur. Sehingga setiap kepala ruang diharapkan bisa mempunyai kreatifitas untuk mengolah ruangannya menjadi unit pelayanan terbaik. "Sebagai citra rumah sakit secara keseluruhan," ujarnya.
Dia berharap setelah mendapatkan pelatihan tersebut para peserta bisa menerapkan model praktik keperawatan professional dalam bangsal perawatan. Hal ini guna melaksanakan tugas pelayanan keperawatan.
"Menunjukkan ketrampilan mengorganisasi dan koordinasi kegiatan secara efektif. Serta bisa mendelegasikan tugas tugas kepada anggota tim dan menentukan tingkat atau derajat penampilan kerja perawat," bebernya.
Sebagai tindak lanjut dari Pelatihan ini, lanjut dia, panitia akan membentuk group diskusi online yang diikuti oleh seluruh peserta dan nara sumber. "Sehingga terjadi kesinambungan pembelajaran setelah kegiatan pelatihan," pungkasnya.(ori)
