POLSEK BANJARSARI FOR RADAR SOLO |
Pagi kemarin sekitar pukul 06.30, Suparmin, 65, warga sekitar baru saja pulang dari mengantarkan tetangganya ke gereja. Pandangannya langsung tertuju ke kamar mandi di sekitar warung sate yang kebetulan berada di mulut gang. Dia curiga melihat ceceran darah di tempat tersebut.
Setelah ditelusuri, ceceran darah itu mengarah pada dua buah tumpukan ember berwarna hitam. Begitu dibuka, di dalam ember terdapat tubuh bayi dengan posisi telungkup.
Suparmin yang panik segera memanggil warga lainnya dan melaporkan penemuan bayi tersebut ke Polsek Banjarsari. "Kami juga menemukan potongan tali pusar. Setelah itu diperiksa polisi sekitar 07.15, mayat bayi dibawa ke RSUD Dr. Moewardi,” terangnya.
Hasil pemeriksaan anggota Polsek Banjarsari dibantu tim Inafis Satreskrim Polresta Surakarta, bayi malang yang ditemukan dalam kondisi telanjang itu sudah meninggal sehari sebelum ditemukan warga.
“Kami masih meminta keterangan sejumlah saksi. Dipilihnya lokasi ini (kamar mandi warung sate, Red) karena sepi dari aktivitas warga,” beber Kapolsek Banjarsari Kompol I Komang Sarjana.
Sementara itu, usai oleh TKP, warga bergotong royong membersihkan ceceran darah di lokasi kejadian. “Umpama (bayinya, Red) hidup, saya mau nampung (merawat, Red). Saya ingin punya anak, tapi yang punya anak malah menyia-nyiakan. Anak kan pembawa rejeki," tandas Bukit Nugroho, 37, warga sekitar. (ves/wa)