KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Jajaran Polres Kebumen masih berupaya keras menyingkap misteri di balik penemuan mayat pria di sungai Desa Kedugndowo, Kecamatan Poncowarno yang ditemukan warga Minggu (7/5/2017). Kendati sampai saat ini identitas mayat itu belum terungkap, Polisi memastikan pria malang tersebut merupakan korban kekerasan.
Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti SSos melalui Kasubbag Humas AKP Willy Budiyanto SH MH Kamis (11/5/2017) menyampaikan, kondisi mayat yang membusuk menyulitkan untuk proses identifikasi melalui peralatan canggih MAMBIS. Sudah begitu, sepekan berlalu sejak ditemukan, tak ada warga masyarakat yang melapor merasa kehilangan. "Kami masih berupaya keras melakukan penyelidikan, " ujar Willy.
Namun demikian, AKP Willy membenarkan hasil otopsi menunjukkan korban adalah korban tindak kejahatan. Sayangnya, AKP Willy enggan memberi penjelasan lebih detail. " "Mohon maaf, kami tidak bisa memberikan penjelasan hasil autopsy secara detail karena bisa mengganggu proses penyidikan dan penyelidikan," elak AKP Willy.
Hasil otopsi menunjukkan, korban mengalami penganiayaan sebelum ditemukan meninggal. Berdasar hasil otopsi yang diterima koran ini, korban sudah meninggal lebih dari 5 hari saat dilakukan otopsi pada Selasa (9/5) atau 3 hari sebelum ditemukan. Luka parah didapati di bagian kepala ditandai dengan wajah yang tak bisa dikenali dan adanya dua gigi yang tanggal di bagian belakang dan depan.
Namun demikian, kondisi jenasah yang sudah mengalami pembusukan secara menyeluruh membuat sulit dikenali. Adapun ciri-ciri yang masih bisa dikenali, korban memiliki tinggi badan sekitar 163 cm, rambut ikal beruban dan ada bekas semiran dengan panjang rambut sekitar 18 cm.
Seperti diberitakan,sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan warga yang tengah memancing, mengapung di Sungai Kedungdowo persisnya masukk wilayah RT 2 RW 1 Dukuh Silengkong Kecamatan Poncowarno, Minggu (7/5/2017) pagi. Saat ditemukan, kondisi mayat mengenaskan dengan ditemukan luka di sekujur tubuh. Korban diketahui mengenakan kaos biru bertuliskan "Young Style.(cah)
Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti SSos melalui Kasubbag Humas AKP Willy Budiyanto SH MH Kamis (11/5/2017) menyampaikan, kondisi mayat yang membusuk menyulitkan untuk proses identifikasi melalui peralatan canggih MAMBIS. Sudah begitu, sepekan berlalu sejak ditemukan, tak ada warga masyarakat yang melapor merasa kehilangan. "Kami masih berupaya keras melakukan penyelidikan, " ujar Willy.
Namun demikian, AKP Willy membenarkan hasil otopsi menunjukkan korban adalah korban tindak kejahatan. Sayangnya, AKP Willy enggan memberi penjelasan lebih detail. " "Mohon maaf, kami tidak bisa memberikan penjelasan hasil autopsy secara detail karena bisa mengganggu proses penyidikan dan penyelidikan," elak AKP Willy.
Hasil otopsi menunjukkan, korban mengalami penganiayaan sebelum ditemukan meninggal. Berdasar hasil otopsi yang diterima koran ini, korban sudah meninggal lebih dari 5 hari saat dilakukan otopsi pada Selasa (9/5) atau 3 hari sebelum ditemukan. Luka parah didapati di bagian kepala ditandai dengan wajah yang tak bisa dikenali dan adanya dua gigi yang tanggal di bagian belakang dan depan.
Namun demikian, kondisi jenasah yang sudah mengalami pembusukan secara menyeluruh membuat sulit dikenali. Adapun ciri-ciri yang masih bisa dikenali, korban memiliki tinggi badan sekitar 163 cm, rambut ikal beruban dan ada bekas semiran dengan panjang rambut sekitar 18 cm.
Seperti diberitakan,sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan warga yang tengah memancing, mengapung di Sungai Kedungdowo persisnya masukk wilayah RT 2 RW 1 Dukuh Silengkong Kecamatan Poncowarno, Minggu (7/5/2017) pagi. Saat ditemukan, kondisi mayat mengenaskan dengan ditemukan luka di sekujur tubuh. Korban diketahui mengenakan kaos biru bertuliskan "Young Style.(cah)