sudarno ahmad/ekspres |
Kue kering berbahan dasar tepung ketan, kelapa, dan gula pasir ini, saat Ramadhan sampai menjelang lebaran, selalu diburu pembeli. Sugeng Sutaryo, salah seorang perajin kue sagon, di Dusun Penasapapan RT 06 RW 02 Desa Kebulusan, Kecamatan Pejagoan, mengaku omsetnya naik dua kali lipat dari hari-hari biasa.
Biasanya, dia sudah mulai nyetok bahan-bahan kue sagon jauh hari sebelum bulan Ramadhan, karena umumnya saat musim Ramadhan sampai lebaran, pesanan akan meningkat banyak. "Jadi, untuk memenuhi pesanan, kita harus melakukan stok bahan baku kue sagon banyak juga," ujar Sugeng, kemarin.
Usaha yang sudah digeluti keluarganya sejak tahun 1970-an ini, masih eksis sampai sekarang. Hanya saja, memang pas musim mendekati lebaran saja angka pemesanannya naik. Jika bukan musim puasa atau lebaran, biasanya produksi jika ada pesanan saja. Tapi untuk Ramadhan, ia bisa memproduksi setiap hari.
"Bahkan banyak yang minta jasa untuk dibuatkan. Jadi mereka hanya setor bahan saja," ucapnya.
Sugeng mengatakan, dalam pengerjaannya, sejak dulu sampai sekarang, industri kue sagonnya dikerjakan oleh keluarga dan saudara-saudaranya. Meski sekarang banyak sekali kue-kue lebaran modern, ia berharap, kue sagon, sebagai salah satu kue khas lebaran di Kebumen dan tetap eksis dari masa ke masa.
"Bagi para pemudik yang akan balik ke perantauan, kue sagon, sepertinya pas juga untuk oleh-oleh. Selain nikmat, harga sagon produksi pak Sugeng juga relatif terjangkau," pungkasnya.(ori)