H Agus Sunaryo SPd MPd |
Hal ini didasari pada banyaknya guru yang pensiun setiap bulannya dan minimnya peserta didik. Agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka sekolah-sekolah yang memungkinkan akan segara diregroup. “Setiap bulan banyak guru yang pensiun, selain itu hingga kini belum ada informasi kapan ada pengangkatan guru. Bahkan terdapat beberapa sekolah siswanya tidak sampai 20 orang pada setiap rombelnya,” tutur Kepala Dinas Pendidikan Kebumen H Ahmad Ujang Sugiyono SH melalui Kabid Dikdas H Agus Sunaryo SPd MPd, Senin (22/5/2017).
Dijelaskannya, fenomena yang ada terdapat pula beberapa sekolah yang jumlah siswanya tidak mencapai 20 orang per rombel. Kendati demikian jika diregroup maka siswa akan kesulitan sekolah karena jaraknya jauh. Untuk itu sekolah-sekolah yang seperti itu, tidak rasional jika diregroup.
“Di kawasan pegunungan terdapat sekolah yang siswanya sedikit, tidak pas jika diregroup. Intinya regrouping dilaksanakan pada sekolah-sekolah yang memenuhi pertimbangan-pertimbangan rasional,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, lanjut Agus Sunaryo pihaknya akan mengumpulkan semua Kepala UPTD Disdik se Kabupaten Kebumen. Hal ini dilaksanakan untuk fokus membahas regroup sekolah. Pasalnya UPTD lah yang paham betul tentang informasi sekolah-sekolah. “Regroup merupakan sebuah solusi, bukan justru malah mempersulit. Maka dalam pertemuan itu akan dibahas sekolah-sekolah mana yang memungkinkan untuk diregroup,” paparnya.
Sekedar informasi di Kebumen saat ini terdapat dua SD Negeri yang siap untuk regroup, sementara dua sekolah lainnya masih menunggu musyawarah. Keempat SD Negeri yang telah mengajukan regrouping berasal dari Kecamatan Kebumen yakni SDN 1 dan 2 Kalijirek serta SDN 3 dan 5 Panjer.
Hingga kini dari keempat SD tersebut telah dilakukan verifikasi administrasi dan dinyatakan memenuhi persyaratan. Namun demikian, untuk SDN 1 dan 2 Kalijirek masih menunggu persetujuan dari masyarakat. Untuk SD Negeri 3 dan 5 Panjer mulai tahun ajaran 2017/2018 telah menjadi satu sekolah. (mam)