saefur/ekspres |
Di bawah bimbingan instruktur dari Basarnas Jawa Tengah, para peserta diajak mengikuti simulasi cara mengevakuasi dan menyelamatkan korban tenggelam di waduk. Satu armada perahu karet dan sejumlah 6 orang tim penyelamat melakukan pertolongan pertama pada korban.
Berkat kesigapan para relawan, korban yang tak sadarkan diri akhirnya dievakuasi menuju darat. Simulasi ini juga menghadirkan adegan keluarga korban yang histeris dan meronta melihat keluarganya tenggelam dan tak sadarkan diri.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kebumen, Drs Setyo Aji melalui stafnya Totok Ari Setyo mengatakan diklat diawali dengan sesi pembekalan di Hotel Rumah Makan Candisari, Karanganyar Senin (15/5/2017). Materi ruangan yang disampaikan harus benar benar dipahami oleh para peserta, mengingat itu merupakan standard operating procedure (SOP) dalam menjalankan tugas sebagai tim SAR.
Selanjutnya, peserta pelatihan mempraktekkannya langsung di Waduk Sempor seperti kejadian sesungguhnya. Totok manjelaskan diklat terebut dilatih secara angsung oleh Basarnas Jawa Tengah dan Kodim 0709 Kebumen. "Untuk pelatih dan istruktur dipandu langsung oleh Basarnas sebanyak 6 orang," katanya
Para peserta yang terdiri dari gabungan organisari relawan se Kebupeten Kebumen tersebut diuji secara ketat oleh tim Basarnas.
Kordinator Instruktur diklat SAR, Nyoto Purwanto mengatakan peserta Diksar nantinya harus memahami dan menguasai metode penyelamatan dalam air, penanganan korban tenggelam. Mereka juga harus memiliki ketahanan fisik yang mumpuni dengan melakoni "Swim Run" yang diartikan dangan lari renang lari serta teknik dasar renang.
"Seorang rescuer harus bisa renang dengan 4 gaya yaitu gaya bebas, dada, punggung, dan renang pertolongan. ," kata anggota Basarnas Jawa Tengah itu.
Nyoto menjelaskan ada batas standar uji renang bagi peserta yakni peserta yang akan menjadi seorang tim sar harus mampu berlari minimum 200 meter dan langsung berenang sejauh 200 meter bolak balik dalam waktu 12 menit. "Peserta harus lari dan berenang bolak balik nggak boleh berhenti," katanya bersama Badan Kordinasi Humas BPBD Kebumen Heri Purwoto.(saefur/cah)