 |
| ILUSTRASIILUSTRASI |
Kondisi korban yang meninggal dunia dalam keadaan tergantung pertama kali diketahui oleh anaknya bernama Qomariyah. Perempuan berusia 42 tahun ini awalnya hendak membersihkan rumah dan mencuci pakaian.
Korban biasa tinggal di bangunan semi permanen di belakang rumah anaknya itu. Saat keluar rumah lewat pintu belakang, Qomariyah melihat ayahnya sudah dalam keadaan tergantung. Kejadian itu dia ketahui pada Sabtu (6/5) sekitar pukul 04.00 pagi.
Mengetahui ayahnya dalam kondisi tergantung, dia kemudian memberitahukan kejadian itu kepada suaminya bernama Suwandi. Kejadian tersebut lantas dilaporkan ke perangkat Desa Pandangan Kulon, Kragan dan polsek setempat.
”Saya keluar lewat pintu samping rumah yang belakang. Terus saya lihat bapak sudah nggantung,” ungkapnya.
Sebelum kejadian tersebut, korban diketahui sempat terlibat pertengkaran dengan anaknya bernama Saeful Huda. Pertengkaran dengan anaknya yang mengalami gangguan jiwa itu terjadi pada Jumat (5/6) sekitar pukul 18.00 petang. Sehari-hari, keduanya memang tinggal bersama.
Kasat Reskrim Polres Rembang AKP Ibnu Suka menjelaskan pihaknya sudah mendatangi lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di RT 07/RW 04, Desa Pandangan Kulon, Kragan.
Pemeriksaan terhadap jasad korban juga dilakukan oleh tim Inafis Polres Rembang dan tim dokter. Hasilnya, tak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Polisi juga menyita barang bukti berupa tali nilon warna biru dan hijau. Tali tersebut digunakan korban untuk gantung diri. ”Dari hasil pemeriksaan tidak ada unsur kekerasan,” ungkap Ibnu. (lid)
