AHMAD KHAIRUDIN/RADAR SRAGEN |
Ide kreatif sering muncul di waktu dan tempat mana saja. Termasuk ide dari tiga orang siswa SMK Sukowati, dengan membuat kursi relaksasi. Alasannya sepele. Karena mereka sering kecapekan usai menjalani rutinitas padat di sekolah.
--------------------
AHMAD KHAIRUDIN, Sragen
-----------------------
KREATIVITAS Ali Muhadi, Bayu Rama Hermanto, dan Aji Wijayanto, siswa Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Sukowati Sragen patut diacungi jempol. Mereka berhasil membuat kursi relaksasi dari bahan-bahan sederhana. Waktunya pun cukup singkat. Hanya butuh tiga pekan saja.
Berbagai fasilitas tersedia di kursi tersebut. Mulai lantunan musik sampai alat pemijat dari kayu di bagian kaki. Selain itu, kursi relaksasi sepanjang 2 meter ini juga dijejali aliran air yang rutin bergerak. Sehingga, orang yang mendudukinya akan merasa nyaman di bagian punggung.
Pembuatan kursi relaksasi ini terinspirasi dari kepadatan rutinitas di sekolah. Sepulang sekolah, mereka merasa badannya capek dan sering pegal-pegal. Lebih nyaman lagi saat dipijat sambil mendengarkan alunan musik.
Sebagai aksesoris penunjang, dipasang sound system dengan volume yang sudah sedemikian rupa. ”Biasanya kalau lagi stress, dengar musik, jadi fresh lagi,” kata Ali Muhadi kepada Radar Sragen.
Material untuk membuat kursi relaksasi ini cukup beragam. Ada besi untuk rangka dasar, hingga pipa untuk sirkulasi air dan mendinginkan suhu tubuh. Bahan pipa dibuat dari dari plastik lunak. Sedangkan alat pijat dibuat dari kayu berpenggerak dinamo.
Di sisi belakang kursi, dijejali termos untuk mengisi air dan pompa. ”Untuk penyediaan bahan-bahan, kami sangat dibantu pihak sekolah. Dijamin, siapa saja yang mencoba kuris ini sekitar 10 menit, badan-badan terasa segar,” beber Ali.
Pihak SMK Sukowati sangat mengapresiasi ide-ide segar siswa didiknya. ”Ide ini murni dari gagasan siswa. Setelah dikonsep secara matang, saya ikut mendampingi dan mengajukan proposal pendanaan pada kepala sekolah. Ini semuanya kerja dari para siswa ini. Kalau saya hanya memberikan masukan soal kursi ini,” terang guru SMK Sukowati, Utomo Adinoto.
Selama pengerjaan, tetap ada kendala yang dihadapi. Terutama dalam menyesuaikan setelan mesin. Bagaimana caranya putaran mesih pemijat tidak terlalu cepat. ”Usaha anak-anak ini cukup baik. Harapannya bisa memperoleh hasil maksimal di Lomba Kreativitas dan Inovasi 2017,” ujar Utomo. (*/fer)