sudarno ahmad/ekspres |
Kegiatan tersebut merupakan pertemuan lanjutan yang sebelumnya sudah dilakukan pada akhir 2016 lalu, untuk evaluasi dan lebih menekankan pengusaha retail dapat menampung produk UMKM Kebumen. Pada pertemuan itu, sejumlah penguasa retail menyatakan kesanggupannya untuk memasarkan produk UMKM Kebumen.
Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad , Plh sekda Mahmud Fauzi, para asisten Sekda serta Kepala OPD terkait. Sedangkan sejumlah pengusaha retail yang hadir antara lain dari Rita Pasaraya, Toserba Jadi Baru, Indomaret, Alfamart, Pusaka Indah, Hotel dan Restoran serta para pelaku UMKM di Kabupaten Kebumen .
Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, mengatakan pengusaha ritel dan UMKM sangat berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi di masyarakat. Karenanya Pemkab Kebumen selalu berupaya menjaga iklim usaha yang kondusif. Salah satunya dengan memberi kemudahan dalam izin usaha.
"Melalui forum ini mereka bisa berbagi informasi dan cerita sukses diantara pengusaha. Pengusaha ritel membutuhkan pasokan dari produk-produk pengusaha UMKM. Begitu pula produk UMKM memerlukan pemasaran selain pula pemasaran alamiah yang selama ini berjalan," kata Yahya Fuad.
Bupati menjelaskan tentang pentingnya hubungan kerja sama antara pengusaha ritel dan pelaku UMKM di Kebumen. Yang selain untuk kedua pihak saling mendapatkan keuntungan, juga membangun perekonomian yang lebih dinamis di Kebumen.
Keberadaan toko ritel, kata bupati, bukan hanya bermanfaat untuk pelanggan akan tetapi juga meningkatkan kemajuan dan mengembangkan produk UMKM. Bupati mengatakan toko ritel telah menyebar di berbagai wilayah di Kebumen dengan lokasi yang strategis, tempat nyaman, harga pasti, pelayanan yang menarik, dan jam operasional yang lebih lama. "Sehingga menjadi tempat belanja yang nampak lebih menarik bagi masyarakat," ujarnya.
Yahya Fuad mengungkapkan, tahun lalu ada sekitat 8.775 sertifikat IUMK (Izin Udaha Mikro Kecil). Sedangkan penyaluran KUR di Kabupaten Kebumen sebesar Rp 172 miliar untuk 11.139 nasabah. Tak hanya itu, tahun 2016 lalu, Pemkab juga membantu 1.000 serifikat hak atas tanah gratis bagi UMKM. Sedangkan pada tahun 2017 ini ditargetkan ada 2.000 sertifikat tanah gratis bagi UMKM.
"Sampai tahun 2021 ditargetkan 10.000 sertifikat tanah gratis bagi UMKM. Sehingga bisnis ritel dan UMKM dapat berkembang seiring dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat," beber bupati.
Di sisi lain, bupati berkeinginan agar ritel maupun UMKM dapat menjadi mitra. Baik mitra sesama bisnis, mitra dengan masyarakat maupun mitra dengan pemerintah. Utamanya dalam mendukung meningkatkan kualitas dan pemasaran produk lokal." Supaya menjadi produk unggulan daerah, yang disenangi pasar. Dengan demikian ekonomi daerah akan bergerak dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat," tambahnya.(ori)