saefur/ekspres |
Ketua Panitia, Bambang Paryono, mengatakan para peserta pacuan kuda tak hanya dari Kebumen, sebagian malah datang dari luar jawa. Selama empat hari pelaksanaan, peserta mengikuti sejumlah kelas diantaranya kelas terbuka 2000 M, sprint 1300 M, B panjang 1800 M, C panjang 1600 M, C pendek 1400 M, D panjang 1400 M dan D pendek 1200 M. "Selama 4 hari pelaksanaan dibagi masing-masing dua hari untuk babak penyisihan dan dua hari untuk final," kata Bambang yang kemarin bersama salah satu panitia, Sayat.
Sayat menjelaskan ajang pacuan kuda merupakan even tahunan yang telah turun temurun dan lahir dari latar belakang masyarakat Ambal yang gemar beternak kuda. "Tradisi ini kita upayakan untuk terus dilestarikan terutama masyarakat Ambal sendiri dengan meminta dukungan dari Persatuan Olah Raga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kebumen," katanya.
Tradisi balapan jaran Ambal itupun selalu disambut antusias warga. Dari tahun ke tahun, pengunjung selalu membludak dengan biaya tiket masuk kategori umum Rp 15 ribu dan VIP 20 ribu. "Kita sediakan tempat duduk untuk tiket VIP," tambah Sayat diamini rekan panitia lain, Teguh Nuryadi.
Untuk tahun ini, pihak panitia khusus mendatangkan juri tingkat provinsi yakni Doto Sutarto dan dua juri asal Kebumen Suptiyadi dan Asmita. "Untuk kategori penilaian diambil waktu finis tercepat, dan tak ada pelanggaran kecuali sang joki kuda belum mengantongi surat izin mengemudi kuda," tambah Sayat. (saefur)