sudarno ahmad/ekspres |
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kebumen Wahyu Siswanti, mengatakan sebagai antisipasi peningkatan permintaan terhadap elpiji 3 kilogram, Pemkab Kebumen, Hiswana Migas dan Pertamina telah sepakat menaikkan stok. Permintaan tambahan itu dilakukan mengingat permintaannya meningkat menjelang hari raya Idul Fitri 1438 Hijriyah.
Beberapa alasan permintaan penambahan tersebut, diantaranya, meningkatnya jumlah penggunaan pada rumah tangga dengan adanya pemudik. Kemudian, meningkatnya kegiatan usaha mikro selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
"Selain itu juga menjamim ketersediaan dan mengurangi keresahan masyarakat," kata Wahyu Siswanti, kepada Kebumen Ekspres, kemarin.
Penambahan fakultatif sebesar 5 persen dari alokasi harian. Yakni kurang lebih 1.445 tabung per hari.
Penambahan ini distribusikan mulai Senin (19/6/2017) sampai Jumat (30/6/2017) atau selama 11 hari kerja. Sehingga selama 11 hari itu menjadi 15.895 tabung.
"Penambahan ini sudah mendasari perhitungan dengan membandingkan kebutuhan tahun yang lalu," tegasnya.
Dengan adanya penambahan itu, Wahyu meminta masyarakat agar tidak perlu kawatir kekurangan barang. "Masyarakat dihimbau jangan panik dengan beli borong atau menimbun barang," imbuhnya.
Disisi lain, Wahyu Siswanti, melarang pangkalan dan pengecer menjual elpiji ukuran 3 kilogram menjual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
Apabila dijumpai harga tidak wajar atau jauh diatas HET, Wahyu meminta, masyarakat dihimbau untuk melaporkan kepada pemerintah daerah. Dalam hal ini Dinas Perindustraian dan Perdagangan (Disperindag) atau Bagian Perekonomian Setda Kebumen.
Ia menegaskan harga epliji 3 kilogram di pangkalansebesar Rp 15.500 per tabung. Namun, penjualan melalui pengecer hanya ditoleransi untuk wilayah tertentu yang sulit terjangkau dan belum terdapat pangkalan dengan HET Rp 18.000 per tabung.
Wahyu juga mengingatkan, elpiji ukuran 3 kilogram hanya dikhusukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dia meminta PNS, TNI, dan Polri tidak menggunakan barang bersubsidi tersebut. "Kami menghimbau bagi yang tidak berhak agar tidak memakai barang yang disubsidi oleh pemerintah ini," tandasnya.(ori)