sudarnoahmad/ekspres |
Di sejumlah wilayah di Kabupaten Kebumen sejak sehari menjelang Lebaran lalu, harga elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer mengalami kenaikan cukup signifikan. Rata-rata elpiji bersubsidi ini dijual pada kisaran Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per tabung. Padahal Harga Eceran tertingi (HET) di tingkat pengecer maksimal hanya Rp 18.000.
Akibat melonjaknya harga gas elpiji bersubsidi itu pun dikeluhkan oleh masyarakat. Lasiyah (57), warga Desa Karangbolong, Kecamatan Buayan, mengaku harga elpiji 3 kilogram di desanya sudah mengalami kenaikan sejak tiga hari sebelum Lebaran.
Pada kondisi normal dia biasa membelinya dengan harga Rp 20.000 per tabung, saat ini harganya naik menjadi Rp 25.000 pertabung. "Mungkin karena Lebaran jadi naik," kata Lasiyah, kepada Kebumen Ekspres, kemarin.
Hal senada dikatakan Saodah (44), warga Desa Clapar, Kecamatan Karanggayam. Saodah mengaku biasanya dia membeli elpiji 3 kilogram seharga Rp 20.000 per tabung, itu pun sudah termasuk ongkos pasang. "Sekarang naik jadi Rp 30.000, tidak sama pasang," ungkapnya.
Tak hanya di pedesaan, kenaikan harga juga terjadi di perkotaan. Bahkan di Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen, elpiji ukuran 3 kilogram dijual dengan harga Rp 25.000 per kilogram. Selain itu, pada hari Lebaran sempat terjadi kelangkaan. "Hari kedua Lebaran baru ada barangnya lagi," kata Prapti, warga Kelurahan Panjer.
Sebelumnya, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah, Pemkab Kebumen mengajukan penambahan alokasi elpiji ukuran 3 kilogram kepada Pertamina. Kepala Bagian Perekonomian Setda Kebumen, Wahyu Siswanti, menjelaskan penambahan fakultatif sebesar 5 persen dari alokasi harian.
Yakni kurang lebih 1.445 tabung per hari.Penambahan ini distribusikan mulai Senin (19/6/2017) sampai Jumat (30/6/2017) atau selama 11 hari kerja. Sehingga selama 11 hari itu menjadi 15.895 tabung.
Tak hanya itu, Pemkab Kebumen juga melarang pangkalan dan pengecer menjual elpiji ukuran 3 kilogram menjual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Apabila dijumpai harga tidak wajar atau jauh diatas HET masyarakat dihimbau untuk melaporkan kepada pemerintah daerah. Dalam hal ini Dinas Perindustraian dan Perdagangan (Disperindag) atau Bagian Perekonomian Setda Kebumen.
Harga epliji 3 kilogram di pangkalan sebesar Rp 15.500 per tabung.Penjualan melalui pengecer hanya ditoleransi untuk wilayah tertentu yang sulit terjangkau dan belum terdapat pangkalan dengan HET Rp 18.000 per tabung.
Terpisah, Kepala Seksi Pengawasan dan Distribusi Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kebumen, Agung Patuh GA, mengaku hingga Kamis (29/6) pihaknya belum menerima aduan masyarakat terkait hal tersebut.
Namun, pihaknya juga tidak membantah adanya kenaikan harga elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer. Menurutnya, kenaikan harga itu akibat ulah dari pengecer yang menaikan harga secara sepihak. "Kami memang kesulitan mengontrol pengecer ini," ujar Agung Patuh, kepada Kebumen Ekspres, kemarin pagi.
Penyebab susahnya mengontrol pengecer, lanjut Agung, karena mereka membeli tabung elpiji 3 kilogram di banyak tempat. "Kalau di pangkalan kita mudah, karena disana datanya jelas," tegasnya.
Terkait dengan sempat terjadi kelangkaan, Agung Patuh membernarkannya. Kelangkaan terjadi pada saat Hari Raya Idul Fitri, Minggu (25/6). Penyebabnya, karena pada hari itu ageng-agen yang libur. Tetapi, pada Senin (26/6) sudah beroperasi kembali. "Stok masih mencukupi. Distribusinya juga sudah normal lagi, karena mereka hanya libur sehari," imbuhnya.(ori)