TEGAL - Arus mudik di Jalur Pantai Utara (Pantura) Kota Tegal terpantau mulai meningkat, Kamis (22/6). Sejak Selasa (20/6) sampai Kamis pukul 12.00, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tegal bekerjasama dengan Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) mencatat 172.991 kendaraan melewati Jalur Pantura Kota Tegal. Dari jumlah tersebut, masih didominasi sepeda motor.
Dinas memprediksi, puncak arus mudik terjadi pada hari ini (23/6) dan besok (24/6). Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Johardi melalui Pengawas Harian Posko Pemantauan Lalu Lintas Dishub Riandy Setyawan mengatakan, dengan meningkatnya arus mudik, kepolisian mulai memberlakukan contra flow 3:1 dari Kaligangsa sampai Terminal Tegal.
Kendaraan yang menuju Semarang, diarahkan melalui pintu barat Terminal Tegal. Kendaraan tersebut kemudian melalui Jalan Mataram, Jalur Lingkar Utara (Jalingkut) hingga tembus ke Simpang Coyo. Bagi kendaraan yang menuju ke Purwokerto, ada dua opsi yang disiapkan. Pertama, dari Simpang Coyo belok ke kanan, atau lurus dan selanjutnya melalui Belik, Pemalang.
“Kami telah memasang rambu petunjuk arah agar pemudik tidak bingung,” kata Riandy yang menjabat Plt Kepala Seksi Keselamatan dan Perlengkapan Jalan.
Sampai saat ini, Dishub telah mendistribusikan 70 unit petunjuk arah, 250 water barrier, dan 1.200 traffic cone. Kamera pengawas atau CCTV dipasang di Simpang Maya, Gili Tugel, Tempa, Pramesti, Pasar Sore, Toko Jakarta, Kejambon, Kaligangsa, Terminal Luar, dan Perintis Kemerdekaan. Pemudik juga dapat memantau arus lalu lintas melalui portal rttmc.dephub.go.id.
Riandy kembali mengingatkan agar pemudik yang merasa lelah saat perjalanan, segera beristirahat. Apabila dipaksakan mengendarai kendaraan, dapat membahayakan. Di Kota Tegal, rest area yang disediakan antara lain berada di SPBU Kaligangsa, Terminal Tegal, Pusat Promosi Informasi Bisnis (PPIB), dan Jalan Dr Soetomo.
Untuk penanganan darurat, Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Kesehatan menyiapkan 15 mobil ambulans dan 2 unit motor ambulans. Jika pemudik membutuhkan layanan kesehatan, dapat menghubungi call center di nomor 082211555119 atau melalui nomor 119.
Sementara itu, Langkah taktis untuk meminilasir krodit atau kemacetan panjang dan insiden kecelakaan diruas jalur tol fungsional ( JTF) bakal ditempuh jajaran Polres Tegal. Sesuai instruksi Dirlantas Polda Jawa Tengah, dipuncak arus mudik bakal dilakukan pengawalan pemudik yang melintas di jalan tol fungsional hingga titik akhir di pintu exit Gringsing.
Hal itu dilontarkan Dirlantas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Drs Bakharuddin disela- sela melakukan sidak di pintu exit tol sementara Ujungrusi, Kamis (22/6) pagi kemarin. " Pengawalan pemudik yang melintas di JTF semata untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang dipicu oleh kencangnya pengemudi ketika melintas di jalur tol fungsional. Pengawalan ini sekaligus untuk membatasi mobil pemudik yang hendak melintas guna mengurangi penumpukan kendaraan di exit tol Gringsing," tuturnya.
Sementara itu Kapolres AKBP Heru Sutopo SIK didampingi Kasat Lantas AKP Yoppy Anggi Krisna menegaskan pihaknya akan menyiapkan personil khusus pengawalan pemudik hingga menuju exit tol Gringsing yang akan dikolabursikan dengan personil BKO dari Polda Jawa Tengah. " Bila nanti arus kendaraan yang melintas di jalur tol fungsional melebihi kapasitas, sesuai arahan Dirlantas arus kendaraan akan dibagi menjadi dua. Sebagian arus dimasukkan JTF dan sisanya diarahkan melintas di jalur pantura. Hal ini ditempuh untuk menghindari penumpukan arus di exit tol Gringsing," tegasnya.
Dia juga menekankan bahwa jalan tol saat mudik dan balik lebaran nanti hanya akan dipakai untuk kendaraan kecil, sementara untuk kendaraan berat akan dilewatkan Brexit. Hal ini mengingat karena sifatnya fungsional, masih diperuntukkan kendaraan kecil saja dengan kecepatan maksimum 40 kilometer. Dirlantas juga berkesempatan meninjau lokasi rest area untuk memastikan kesiapan titik - titik istirahat bagi pengguna tol disaat mudik dan balik lebaran nanti.
Kasat Lantas AKP Yoppy Anggi Krisna menyatakan dari hasil survai yang dilakukan bersama dishub dan pihak Waskita Karya tengah ditindaklanjuti dengan pemasangan rambu untuk mendukung pengoperasian jalur tol. " Rambu yang akan dipasang diantaranya rambu batas kecepatan yang akan dipasang disetiap 300 meter. Berikut pemasangan reflektor atau bambu pembatas jalan yang dipasang disebelah kiri dan kanan lintasan. Untuk rambu peringatan dipasang sebelum melintas dijembatan," cetusnya. (nam)
Dinas memprediksi, puncak arus mudik terjadi pada hari ini (23/6) dan besok (24/6). Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Johardi melalui Pengawas Harian Posko Pemantauan Lalu Lintas Dishub Riandy Setyawan mengatakan, dengan meningkatnya arus mudik, kepolisian mulai memberlakukan contra flow 3:1 dari Kaligangsa sampai Terminal Tegal.
Kendaraan yang menuju Semarang, diarahkan melalui pintu barat Terminal Tegal. Kendaraan tersebut kemudian melalui Jalan Mataram, Jalur Lingkar Utara (Jalingkut) hingga tembus ke Simpang Coyo. Bagi kendaraan yang menuju ke Purwokerto, ada dua opsi yang disiapkan. Pertama, dari Simpang Coyo belok ke kanan, atau lurus dan selanjutnya melalui Belik, Pemalang.
“Kami telah memasang rambu petunjuk arah agar pemudik tidak bingung,” kata Riandy yang menjabat Plt Kepala Seksi Keselamatan dan Perlengkapan Jalan.
Sampai saat ini, Dishub telah mendistribusikan 70 unit petunjuk arah, 250 water barrier, dan 1.200 traffic cone. Kamera pengawas atau CCTV dipasang di Simpang Maya, Gili Tugel, Tempa, Pramesti, Pasar Sore, Toko Jakarta, Kejambon, Kaligangsa, Terminal Luar, dan Perintis Kemerdekaan. Pemudik juga dapat memantau arus lalu lintas melalui portal rttmc.dephub.go.id.
Riandy kembali mengingatkan agar pemudik yang merasa lelah saat perjalanan, segera beristirahat. Apabila dipaksakan mengendarai kendaraan, dapat membahayakan. Di Kota Tegal, rest area yang disediakan antara lain berada di SPBU Kaligangsa, Terminal Tegal, Pusat Promosi Informasi Bisnis (PPIB), dan Jalan Dr Soetomo.
Untuk penanganan darurat, Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Kesehatan menyiapkan 15 mobil ambulans dan 2 unit motor ambulans. Jika pemudik membutuhkan layanan kesehatan, dapat menghubungi call center di nomor 082211555119 atau melalui nomor 119.
Sementara itu, Langkah taktis untuk meminilasir krodit atau kemacetan panjang dan insiden kecelakaan diruas jalur tol fungsional ( JTF) bakal ditempuh jajaran Polres Tegal. Sesuai instruksi Dirlantas Polda Jawa Tengah, dipuncak arus mudik bakal dilakukan pengawalan pemudik yang melintas di jalan tol fungsional hingga titik akhir di pintu exit Gringsing.
Hal itu dilontarkan Dirlantas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Drs Bakharuddin disela- sela melakukan sidak di pintu exit tol sementara Ujungrusi, Kamis (22/6) pagi kemarin. " Pengawalan pemudik yang melintas di JTF semata untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang dipicu oleh kencangnya pengemudi ketika melintas di jalur tol fungsional. Pengawalan ini sekaligus untuk membatasi mobil pemudik yang hendak melintas guna mengurangi penumpukan kendaraan di exit tol Gringsing," tuturnya.
Sementara itu Kapolres AKBP Heru Sutopo SIK didampingi Kasat Lantas AKP Yoppy Anggi Krisna menegaskan pihaknya akan menyiapkan personil khusus pengawalan pemudik hingga menuju exit tol Gringsing yang akan dikolabursikan dengan personil BKO dari Polda Jawa Tengah. " Bila nanti arus kendaraan yang melintas di jalur tol fungsional melebihi kapasitas, sesuai arahan Dirlantas arus kendaraan akan dibagi menjadi dua. Sebagian arus dimasukkan JTF dan sisanya diarahkan melintas di jalur pantura. Hal ini ditempuh untuk menghindari penumpukan arus di exit tol Gringsing," tegasnya.
Dia juga menekankan bahwa jalan tol saat mudik dan balik lebaran nanti hanya akan dipakai untuk kendaraan kecil, sementara untuk kendaraan berat akan dilewatkan Brexit. Hal ini mengingat karena sifatnya fungsional, masih diperuntukkan kendaraan kecil saja dengan kecepatan maksimum 40 kilometer. Dirlantas juga berkesempatan meninjau lokasi rest area untuk memastikan kesiapan titik - titik istirahat bagi pengguna tol disaat mudik dan balik lebaran nanti.
Kasat Lantas AKP Yoppy Anggi Krisna menyatakan dari hasil survai yang dilakukan bersama dishub dan pihak Waskita Karya tengah ditindaklanjuti dengan pemasangan rambu untuk mendukung pengoperasian jalur tol. " Rambu yang akan dipasang diantaranya rambu batas kecepatan yang akan dipasang disetiap 300 meter. Berikut pemasangan reflektor atau bambu pembatas jalan yang dipasang disebelah kiri dan kanan lintasan. Untuk rambu peringatan dipasang sebelum melintas dijembatan," cetusnya. (nam)