KAJEN - Menjelang Lebaran 2017, persiapan arus mudik dilakukan di setiap daerah, termasuk Kabupaten Pekalongan. Bupati Pekalongan menginstruksikan semua jajarannya dan relawan untuk melaksanakan pengamanan khusus dan mempersiapkan pelayanan bagi pemudik.
Dijelaskan bahwa untuk kegiatan arus mudik, pengamanan tidak terfokus pada kegiatan petugas keamanan saja. Melainkan, pengamanan khusus dari semua pihak, khususnya dari Pemkab dan relawan, juga sangat diperlukan.
Sebab, pada arus mudik tahun ini, menurut bupati, kondisi di Kota Santri akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena ada operasional ruas tol Pemalang-Batang, yang melintas di Kabupaten Pekalongan, serta memiliki pintu keluar di Bojong.
"Maka dari itu, segala hal harus dipersiapkan, petugas keamanan menjalankan fungsinya, sesuai tugas pokok masing-masing. Kemudian Pemkab juga melakukan fungsi sesuai dengan tugasnya, termasuk relawan nanti yang akan turun ke jalan melalui posko-posko mudik," katanya.
Disebutkan, pengamanan yang menjadi perhatian pihaknya, diantaranya terkait kesiapan jalan-jalan jalur alternatif, kemudian tenaga-tenaga medis, serta pelayanan-pelayanan sosial lainnya. "Sehingga saya menginstruksikan, pada kegiatan mudik lebaran tahun ini harus ada pengamanan khusus," jelas Asip.
Instruksi tersebut akan dikeluarkan, lantaran pihaknya tidak menginginkan kejadian mudik lebaran tahun lalu di jalur tol Pantura Brebes terjadi. Sehingga, semuanya harus siap berbaur menjadi satu, bersama-sama melaksanakan misi menyukseskan kegiatan mudik lebaran tahun 2017.
Asip memaparkan, pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada para pemudik, merupakan sebuah tugas yang mulia, terlebih dilakukan di saat minggu-minggu terakhir ramadan. Sehingga akan banyak berkah, rahmat didapat, dan menjadikan tugas bagian dari ibadah.
"Pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan sangat dinantikan, orang akan meningkatkan ibadah, agar berkesempatan mendapatkan lailatul qadar. Jadi selain tugas mulia yang jelas ibadah dan berpahala, juga sambil menunggu malam lebih baik dari seribu bulan," pungkas bupati. (yan)
Dijelaskan bahwa untuk kegiatan arus mudik, pengamanan tidak terfokus pada kegiatan petugas keamanan saja. Melainkan, pengamanan khusus dari semua pihak, khususnya dari Pemkab dan relawan, juga sangat diperlukan.
Sebab, pada arus mudik tahun ini, menurut bupati, kondisi di Kota Santri akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena ada operasional ruas tol Pemalang-Batang, yang melintas di Kabupaten Pekalongan, serta memiliki pintu keluar di Bojong.
"Maka dari itu, segala hal harus dipersiapkan, petugas keamanan menjalankan fungsinya, sesuai tugas pokok masing-masing. Kemudian Pemkab juga melakukan fungsi sesuai dengan tugasnya, termasuk relawan nanti yang akan turun ke jalan melalui posko-posko mudik," katanya.
Disebutkan, pengamanan yang menjadi perhatian pihaknya, diantaranya terkait kesiapan jalan-jalan jalur alternatif, kemudian tenaga-tenaga medis, serta pelayanan-pelayanan sosial lainnya. "Sehingga saya menginstruksikan, pada kegiatan mudik lebaran tahun ini harus ada pengamanan khusus," jelas Asip.
Instruksi tersebut akan dikeluarkan, lantaran pihaknya tidak menginginkan kejadian mudik lebaran tahun lalu di jalur tol Pantura Brebes terjadi. Sehingga, semuanya harus siap berbaur menjadi satu, bersama-sama melaksanakan misi menyukseskan kegiatan mudik lebaran tahun 2017.
Asip memaparkan, pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada para pemudik, merupakan sebuah tugas yang mulia, terlebih dilakukan di saat minggu-minggu terakhir ramadan. Sehingga akan banyak berkah, rahmat didapat, dan menjadikan tugas bagian dari ibadah.
"Pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan sangat dinantikan, orang akan meningkatkan ibadah, agar berkesempatan mendapatkan lailatul qadar. Jadi selain tugas mulia yang jelas ibadah dan berpahala, juga sambil menunggu malam lebih baik dari seribu bulan," pungkas bupati. (yan)