MUHAMMAD HADIYAN |
Sementara seperti biasa, kondisi jalur Pantura perpantau ramai lancar meskipun tetap terjadi keadatan di Perempatan Gumawang Wiradesa karena adanya penyeberang jalan di depan Pasar Wiradesa. Sedangkan pengguna sepeda motor juga terlihat ramai melintasi Pantura, terutama dari arah Semarang menuju Jakarta dengan dilengkapi barang-barang di bagian belakang jok kendaraan. Tidak hanya didominasi mobil pribadi saja, namun bus atau truk bermuatan sembako, ternak dan BBM bisa tetap beroperasi di jalur tersebut baik dari arah barat atau timur.
Meski kemarin arus cukup padat, namun puncak arus balik Lebaran 1438 H diprediksi akan terjadi pada H+6 (hari ini, (1/7). Hal itu dikarenakan karyawan atau PNS/ASN mulai memasuki rutinitas kerja pada Senin (3/7) mendatang.
Kapolres Pekalongan, AKBP Wawan Kurniawan, menuturkan, untuk puncak arus balik bagi pemudik diprediksi pada H+6 atau, Sabtu-Minggu. "Arus balik dirediksi terjadi pada H+6," terangnya.
Ia mengatakan, di jalur darurat tol, para pemudik tidak diperbolehkan melaju melebihi 40 km per jam. "Kecepatan tidak boleh melebihi 40 kilometer per jam, mengingat kondisi jalur yang masih darurat. Kami tidak henti-hentinya mengimbau pada para pemudik di jalur ini agar kecepatan tidak melebihi batas," tandasnya.
Pihaknya juga mengimbau pada para pemudik agar dapat mempersiapkan diri, baik fisik maupun logistik sebelum melakukan perjalanan mudik melalui jalur fungsional tol.
"Silahkan manfaatkan rest area yang disediakan di dalam jalur tersebut. Sebab, dari pengalaman arus mudik kemarin, banyak ditemukan ban kendaraan yang pecah karena terlalu dipaksakan untuk melaju," pungkas Kapolres.
Salah seorang pemudik asal Semarang, Hendro (40), menuturkan, pihaknya mengaku sengaja melintasi jalur darurat tol lantaran menghindari kemungkinan kemacetan di jalur pantura. "Sejauh ini, lewat tol masih aman. Alhamdulillah, tidak macet," tuturnya. (yan)