SLAWI - YERRY NOVEL/RADAR SLAWI |
"Walaupun lubangnya tidak dalam, tapi jumlahnya banyak. Mulai dari Kecamatan Balapulang, hingga Kecamatan Margasari," kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal Siti Tonisah, kemarin.
Wakil rakyat dari wilayah Kecamatan Margasari ini mengaku prihatin jika melintas di jalan nasional itu. Sebab, jalannya dipenuhi dengan lubang meski tidak terlalu dalam. Dia berharap, lubang jalan yang tercecer di badan jalan itu segera diperbaiki. Hal itu mengingat ruas jalan tersebut akan digunakan sebagai jalur mudik dari Jakarta-Purwokerto-Yogyakarta.
"Ini jalan satu-satunya menuju ke Purwokerto dan Yogyakarta atau menuju ke jalur pantai selatan," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Sementara, pantauan di lokasi, beberapa ruas jalan yang rusak sedang diperbaiki oleh petugas Bina Marga. Namun, petugas itu tidak bisa dikonfirmasi lantaran tidak ada pimpinannya. "Kami cuma kulinya saja, kami tidak berani memberikan statemen," kata salah satu pekerja.
Perbaikan di ruas jalan nasional itu terdapat di tiga titik. Pertama, di sekitar kawasan Hutan Jati Desa Balapulang, Kecamatan Balapulang. Kedua, di sekitar Desa Banjaranyar Kecamatan Balapulang, dan ketiga di sekitar Kecamatan Margasari yang menuju ke pertigaan Klonengan. "Ada tiga titik yang sedang diperbaiki. Tapi cuma maintenance saja," sambung pekerja satunya lagi.
Salah satu supir bis Kurnia jurusan Tegal-Purwokerto, Agus,47, mengeluhkan kondisi ruas jalan nasional itu. Menurutnya, selain rusak, jalan di sekitar Kecamatan Balapulang dan Margasari belum difasilitasi penerangan jalan umum (PJU). "Kalau malam, gelap sekali. Harapan kami, ada penerangan jalan," ucapnya singkat.
Terpisah, Langkah taktis ditempuh Polres Tegal untuk menjamin kelancaran arus mudik dan balik lebaran diwilayah hukumnya. Kali ini Kapolres AKBP Heru Sutopo SIK didampingi Kasat Lantas AKP Yopi Anggi Krisna berikut Kabag Ops Kompol R Dian Kusumasmoro melakukan sidak untuk memantau percepatan pembangunan fly over dijalur selatan wilayah Kabupaten Tegal, Jumat ( 9/6) kemarin.
Dia meminta kepastian pihak pelaksana pembangunan dalam hal ini PT Hutama Karya terkait rampungnya proyek tersebut sebelum hari raya. " Dari konfirmasi dengan pihak rekanan diupayakan jembatan fly over itu bisa dilalui saat arus mudik dan balik lebaran. Saat ini tahap pengerasan jembatan terus dilakukan dan diprediksi bisa dioperasionalisaskan saat puncak arus mudik," tuturnya. Selain percepatan pengerasan jembatan agar bisa dilalui kendaraan pemudik, pihak rekanan kini juga disibukkan dengan penambahan penerangan jalan disepanjang jalur yang menghubungkan fly over.
" Pemasangan lampu penerangan jalan ini sangat penting, agar jembatan bisa tetap berfungsi dimalam hari,'' tegasnya. Terpisah ketua PPK fly over Wahyu S.Winaseta mengaku pihaknya kini tengah berupaya memaksimalkan waktu yang ada untuk percepatan pembangunan fly over di empat titik sekaligus masing - masing di Desa Dermoleng Kabupaten Brebes, Desa Kretek Kecamatan Brebes, Klonengan Kabupaten Tegal, dan Kesambi Kabupaten Tegal.
Kendala mendasar diakui saat ini curah hujan masih tinggi yang diprediksi akan terjadi hingga awal Juni 2017. Namun pihaknya tetap mengerjakan proses pengerasan jembatan saat hujan telah reda.
" Panjang fly over yang dikerjakan di Desa Dermoleng Kecamatan Brebes sepanjang 500 meter, Klonengan 1 kilo meter, Kesambi 470 meter, dan Kretek 700 meter. Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan proyek ini, sesuai dengan harapan sebelum lebaran fly over tersebut sudah fungsional atau bisa digunakan," cetusnya. (yer/her)