andi/ekspres |
Dengan dibimbing promotor Prof Pardjono PhD dan Prof Dr Hermianto Sofyan, bapak dari 1 anak ini meraih gelar doktor dengan predikat sangat memuaskan dengan masa studi 45 bulan.
Menurut Suyitno, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan otomotif merupakan salah satu pendidikan kejuruan yang memegang peran untuk meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan. Otomotif merupakan jurusan yang diminati siswa. Teknologi otomotif diprediksi akan selalu berkembang untuk mempermudah proses kegiatan dalam kehidupan.
Berdasarkan hasil studi awal yang dilakukan Suyitno pada praktik kerja industri pada beberapa bengkel mobil di Jogjakarta diketahui bahwa SMK kurang serius dalam melakukan kerja sama dengan Dunia Usaha/Dunia Industri. Guru datang ke industri hanya dalam rangka kebutuhan praktik kerja industri, itu pun hanya terbatas pada penyerahan dan penarikan siswa praktik kerja industry.
“Diketahui pula bahwa dukungan pihak industri belum optimal karena dengan adanya siswa praktik kerja industri dirasa hanya sekadar memenuhi kewajiban kurikulum sekolah sehingga pembimbingan di industri juga tidak terstruktur,” kata Suyitno, kemarin.
Melihat kondisi tersebut, Suyitno melakukan penelitian berjudul “Pengembangan model work-based learning terintegrasi (WBL-T) kompetensi teknik kendaraan ringan SMK”. Berdasarkan hasil temuannya, untuk mengembangkan model WBL-T, kompetensi teknik kendaraan ringan SMK, guru dan instruktur dan industri harus bersama-sama mengintegrasikan waktu, instruktur, tempat, program, pemilihan tempat, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), aturan, dan evaluasi
“Berdasarkan hasil analisis data penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan model WBL-T dan PI dalam meningkatkan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Teknik Otomotif. Mengingat kelompok WBL-T secara umum memiliki rerata lebih baik daripada model konvensional maka didapatkan temuan bahwa model WBL-T lebih efektif dibanding PI dalammeningkatkan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Teknik Otomotif,” jelasnya.
Suyitno berharap, model WBL-T dapat selalu diaplikasikan di SMK, khususnya otomotif, untuk dijadikan model ketika akan melakukan praktik kerja industri. Dia juga berharap SMK tidak hanya sekadar melakukan rutinitas program praktik kerja industri, melainkan lebih dari itu dengan mengedepankan proses dan hasilnya.
Rektor UMP, Drs H Supriyono MPd, yang juga hadir pada saat ujian berharap bertambahnya Doktor di UMP menjadikan UMP semakin lebih baik dan maju, khususnya dalam bidang akademik dan semakin menambah kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi UMP di kawasan Purworejo dan sekitarnya. (ndi)