EKOSUTOPO/PURWOREJOEKSPRES |
Puluhan PKL memilih membubarkan diri lantaran menilai pembahasan pertemuan tidak sesuai dengan perihal undangan. Aksi walk out mereka lakukan dengan cara berjalan mundur meninggalkan lokasi.
Pantauan Purworejo Ekspres, pertemuan juga dihadiri perwakilan sejumlah pihak terkait, yakni Satpol PP dan Damkar, Kodim 0708, Kantor Lingkungan Hidup, kepolisian, dan Camat Purworejo.
Para PKL mengaku bahwa aksi membubarkan diri dilakukan lantaran isi pertemuan melenceng dari isi undangan. Di dalam undangan disampaikan bahwa pertemuan hanya akan membahas rencana relokasi sementara terkait akan dilakukannya pembangunan alun-alun Purworejo. Namun, pertemuan justru mengarah pada pembahasan rencana relokasi tetap atau pemindahan PKL ke taman kuliner usai relokasi sementara.
“Kami mendukung rencana pembangunan alun- alun, tapi kami tetap meminta setelah selesai bisa kembali berjualan di alun-alun. Dan pemindahan dijalan Mayjend Sutoyo hanya bersifat sementara,” kata Indah Kumala, Sekretaris Paguyuban PKL Pendowo Alun-alun Purworejo.
Mereka juga mengaku tidak akan mendapatkan titik temu penyelesaian jika hanya difasilitasi oleh dinas. Mereka ingin langsung bertemu dengan Bupati Purworejo.
“Kalau hanya memikirkan seorang eksekutif saja, jangan lah. Kita ingin pemerintah memikirkan nasib para PKL. Kalau alun- alun tidak ada PKL maka akan jadi lokasi maksiat karena sepi. Kita tetap ingin berjualan di Alun-alun, seperti yang terjadi diKebumen, Ponorogo dan Simpang Lima Semarang, dan lainya, ternyata mereka semua bisa kembali ke alun- alun,” ungkap Tri Kurniawantoro, Ketua Paguyuban PKL Pendowo.
Sementara itu, Kepala Dinas KUKMP Kabupaten Purworejo, Dra Suhartini MM, menilai bahwa penolakan relokasi yang dilakukan para PKL alun-alun Purworejo masih sebagai tindakan wajar. Terlebih dengan adanya rencana pembangunan baru yang menyangkut dengan orang banyak, seperti PKL.
“Contohnya saat akan membangun paar Baledono, kita sudah didemo seperti apa, tapi Alhamdulillah pembangunan pasar bisa terlaksana dengan baik,” katanya.
Terkait penolakan para PKL, pihaknyanya justru sangat menyayangkan. Dirinya menilai bahwa rencana relokasi PKL ke taman kuliner justru lebih menuntungkan PKL kedepannya. Terlebih, rencana tersebut juga sudah disepakati dan disambut baik para PKL dalam 4 kali sosialisasi yang digelar oleh dinas.
“Justru Bupati Purworejo itu melakukan program pembangunan alun- alun itu sangat bagus sekali, seperti yang disampaikan Satpol PP, bahwa pemerintah tidak mungkin akan menyengsengsarakan masyrakat, justru para PKL ini harusnya bersyukur, karena telah disediakan tempat yang lebih representatif, yang biasanya dorong gerobak, besok sudah tidak dorong lagi, kemudian yang ukuran 3 x 3 meter itu, sebenarnya itu hanya untuk dapur, bukan untuk jualan, yang untuk jualan ada ruang terbuka yang nanti disediakan meja kursi yang bagus, juga taman dan fasilitas lain sebagainya,” jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkan bahwa pertemuan hari itu difasilitasi oleh dinas untuk membahas bersama tentang rencana lokasi relokasi sementara. Terkait gagalnya pertemuan itu, pihaknya akan berkonsutasi kembali dengan Bupati. (top)