YAYASAN PITULIKUR PULO FOR RADAR KUDUS |
Salah satu perwakilan BTN Karimunjawa Zainul Abidin mengatakan, pihaknya bersama sejumlah wisatawan domestik dan luar negeri tergabung dalam Yayasan Pitulikur Pulo melepas tukik. ”Kali ini kami melepaskan 455 ekor anak penyu,” katanya.
Zainul melanjutkan, pihaknya juga memberikan kesempatan bagi wisatawan yang ingin melepas tukik bersama. Hal tersebut bisa dilakukan wisatawan secara gratis atau tidak dipungut biaya. Kegiatan pelepasan tukik ini, lanjut Zainul, dilakukannya sebagai salah satu upaya perlindungan terhadap penyu agar tetap terjaga kelestariannya. ”Salah satunya dengan melepasnya ke laut,” jelasnya.
Zainul menjelaskan, sebelum dilepas pihaknya telah melakukan penetasan telur penyu selama dua bulan. Penetasan tersebut dilakukan di Legon Janten, Karimunjawa. ”Setelah siap dilepas, kami lakukan pelepasan bersama-sama,” terangnya.
Sebelumnya pelepasan tukik juga dilakukan di beberapa pantai lain di wilayah Karimunjawa. Salah satunya di Pantai Nirwana. Kali ini pihaknya memilih melepas tukik di Pantai Batu Topeng, Dusun Alang-alang, Desa Karimunjawa.
Salah satu wisatawan yang sedang berlibur di Karimunjawa, Jhon Hennry mengaku senang bisa ambil abgian dalam pelepasan tukik. ”Kami harap penyu yang dilepas bisa berkembang biak dan tetap terjaga kelestariannya,” ungkapnya.
Wisatawan asal Medan ini melanjutkan, dia sudah lebih dari lima kali datang ke Karimunjawa dan baru kali ini berkesempatan melepas tukik secara langsung. Selama ini, Jhon mengaku selama berwisata di Karimunjawa dia jarang ketemu penyu. ”Dengan adanya pelepasan tukik ini, semoga ke depan semakin banyak spot dengan penyu dan ekosistem penyu di sini terjaga,” urainya.
Saat ini di Pulau Karimunjawa memiliki 22 pulau yang menjadi tempat berkembang biak atau bertelur penyu. Untuk jenis penyu sendiri, ada tiga jenis penyu yang hidup di Karimunjawa. Yakni penyu sisik, penyu hijau, dan penyu lekang. Namun penyu yang paling banyak bertelur adalah jenis penyu hijau. (emy/zen)