Kecelakaan tunggal terjadi sekitar pukul 07.00. Supercar bermesin 3.8 L VR38DETT twin-turbo V6 tersebut melaju dari arah barat menuju timur. Tiba di lokasi kejadian, muncul sepeda motor dari arah utara hendak ke selatan.
Menghindari tabrakan, Nissan Gt-R yang dikendarai Hary Suharto, 21, warga Gedongan, Bentakan, Baki, RT 001, RW 005 Sukoharjo tersebut banting stir ke kiri. “Menghindari sepeda motor yang menyeberang. Tapi, karena laju mobil terlalu kencang, pengmudi tak bisa menguasai. (Bodi depan,Red) ringsek menabrak pembatas jalan dan pohon," jelas Kanit Laka Satlantas Polresta Surakarta AKP Hery Harianto mewakili Kasatlantas Polresta Surakarta Kompol Imam Syafii.
Meskipun mobil mengalami kerusakan parah di bagian depan, beruntung tak ada korban jiwa. Mobil segera dievakuasi oleh pemiliknya ke bengkel.
Sumber Jawa Pos Radar Solo menyebutkan, supercar tersebut akan diperbaiki di bengkel khusus. Soal biaya yang dibutuhkan, sumber tersebut belum bisa memprediksi. "Belum cek keseluruhan. Hanya lihat sepintas. Tapi sepertinya radiator pecah, bodi kit depan ringsek, suspensinya sepertinya juga mundur,” ungkapnya.
Terpisah, pembalap Ryan Haryanto menegaskan, Nissan GT-R memang bukan mobil yang bisa dikendarai di jalan raya seperti mobil pada umumnya. Sebab, supercar tersebut memiliki power besar.
Terlebih, bagi pecinta otomotif, modifikasi dilakukan agar geberan mobil lebih kencang. Ini cukup berisiko ketika dikendarai di luar track. “Kalau di track-kan aman. Tidak ada kerikil, debu juga tidak banyak. Berbeda dengan di jalan raya. Lebih banyak halangannya. Entah jalanan licin atau pengguna jalan lain,” jelas kakak Rio Haryanto.
Menurut Ryan, pengoperasian Nissan GT-R berbeda dengan mobil lainnya. Di antaranya, pedal gas yang cukup sensitif. Artinya, ketika hanya ditekan sedikit, mobil bisa langsung melesat karena memiliki power besar.
“Jadi tergantung pengendaranya bagaimana membawa mobil ini saat di jalan raya. Ya namanya juga bawa supercar, bawaannya pengen ngebut terus. Tapi kan ini di jalan raya. Tetap harus menyesuaikan dengan aturan yang berlaku di jalanan. Intinya, tergantung attitude pengendara mobilnya saja,” beber Ryan. (ves/aya/wa)