YERRY NOVEL/RADAR SLAWI |
Kepala Lapas Kelas IIB Slawi Yan Rusmanto mengatakan, Abdul Rohman melarikan diri pada Sabtu sore sekitar pukul 16.30 dengan cara memanjat dinding yang dipenuhi kawat berduri setinggi 6,5 meter. Sebelum kabur, pelaku berpura-pura izin membuang sampah di belakang sel tahanan di blok A, tempatnya ditahan. Namun, petugas yang memberikan izin curiga karena tahanan titipan Pengadilan Negeri (PN) Slawi itu membuang sampah dengan waktu yang cukup lama.
"Akhirnya petugas itu menengok ke belakang sel tahanan blok A. Ternyata, dia (tahanan) sudah memanjat dinding," kata Yan, saat ditemui di Lapas Slawi, Sabtu malam.
Melihat itu, petugas Lapas langsung melakukan pengejaran. Namun, pengejaran sempat kehilangan jejak karena tahanan sudah lebih dulu melompat dari dinding ke ladang penduduk yang berada di samping Lapas.
Petugas tidak patah semangat. Mereka segera memburu tahanan itu dengan menyebarkan foto ke sejumlah tempat. Termasuk di Stasiun Kereta Api Slawi, dan mendatangi rumah kos yang berada di daerah Panggung, Kota Tegal. Tidak hanya itu, petugas juga mendatangi rumah tahanan tersebut di daerah Bojong, Kabupaten Tegal.
"Pelaku kabur tanpa menggunakan alat apapun. Sepertinya sudah direncanakan dengan mempelajari situasi Lapas saat dibawa keluar untuk menjalani sidang," ujarnya.
Dugaan sementara, alasan pelaku kabur karena tidak pernah dibesuk oleh keluarganya. Pelaku diketahui sudah empat bulan ditahan dan sedang menjalani sidang di PN Slawi. "Alasannya kangen keluarga karena sejak masuk (Lapas) belum pernah dibesuk. Dia khawatir dan bingung," kata Yan.
Setelah melakukan pengejaran di beberapa lokasi, lanjut Yan, tiba-tiba pihaknya dihubungi oleh petugas Stasiun Kereta Api Slawi sekitar pukul 21.30. Petugas kereta api itu mengabarkan adanya seseorang yang wajahnya mirip dengan foto yang disebar oleh petugas Lapas. Tanpa menunggu lama, petugas Lapas langsung mendatangi stasiun dan meringkus kembali tahanan tersebut. Namun, saat hendak diringkus, pelaku sempat melawan dan beradu fisik dengan dua personel sekuriti stasiun.
"Sekarang pelaku sudah kami masukkan ke ruang isolasi," imbuh Yan.
Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Slawi Selamet Ashari mengungkapkan, pelaku terlihat berada di areal emplasmen stasiun sekitar pukul 21.15 dengan mengenakan pakaian compang-camping. Pelaku diduga datang ke stasiun dengan menyusuri rel. Sebelum ke stasiun, pelaku juga sempat berganti pakaian dengan pakaian yang dikenakan orang-orangan sawah. Sedangkan pakaian tahanannya, dibuang ke sawah.
"Bajunya sobek-sobek dan kondisi kakinya berdarah. Saya tanyai, ngakunya orang stres. Saat akan dibawa ke dalam stasiun juga langsung lari sehingga langsung kita kejar. Sebelum ditangkap sempat melawan, sempat adu fisik dengan petugas sekuriti kami, " kata Ashari, saat ditemui di kantornya.
Lantaran merasa curiga, Ashari kemudian menyamakan foto yang sebelumnya disebar oleh pihak petugas Lapas dengan wajah tahanan tersebut. Ternyata, orang tersebut mirip dengan wajah yang ada di dalam gambar. Tanpa menunggu lama, Ashari langsung menghubungi petugas Lapas.
"Kami langsung telpon Pak Danil (petugas Lapas). Dan beliau langsung kesini dan meringkus kembali tahanan itu," pungkasnya. (yer/ima)