IMAM/ESKPRES |
Pada lebaran tahun ini, terdapat jarang yang lumayan dengan kenaikan sekolah. Jarak tersebut membuat beberapa konveksi dapat melaksanakan ‘panen’ dua kali dalam setahun. Hal ini berbeda dengan lebaran tahun lalu, dimana jarak lebaran dan kenaikan sekolah hampir bersamaan. “Saat ini konveksi lumayan ramai, setelah lebaran selesai, order selanjutnya yakni seragam sekolah,” tutur Rahmat Antoni (33) salah satu pelaku bisnis konveksi.
Warga RT 1 RW 1 Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan itu menuturkan, dalam bisnis konveksi, setiap hari tentunya ada saja jahitan. Kendati demikian yang ramai yakni masa lebaran dan seragam sekolah. Seragam sekolah ramai pada kenaikan sekolah. “Nah waktu kalau lebaran berdekatan dengan kenaikan kenaikan sekolah maka konveksi hanya merasakan ‘panen’ sekali dalam setahun,” terangnya.
Dalam pandangan bisnis konveksi, menurutnya, perekonomian tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Ha itu ditandai dengan banyaknya order dari perorangan, organisasi, instansi maupun order pakaian jadi dari Jakarta. “Saat ini order sedang lumayan, ini menujukkan ekonomi tengah membaik,” paparnya.
Hal senada juga disampaikan oleh pelaku bisnis konveksi lainnya yakni Tohir warga Desa Sangubanyu Kecamatan Buluspesantren. Menurutnya, saat ini order dari Jakarta sedang gencar diterjunkan ke daerah. Selain itu penjualan pakaian di Jakarta juga lancar. “Saat ini order sedang banyak banget, bahkan kami selalu dikejar target,” ungkapnya.
Adanya target tersebut menunjukkan bahwa penjualan pakaian sedang ramai di ibu kota. Sehingga penjahit daerah diharapkan kinerjanya dipercepat. Hal itu agar pakaian yang telah jadi langsung dapat di paking dan segera dijual. Kondisi tersebut berbeda dengan saat penjualan pakaian sedang sepi. “Kalau sedang sepi konveksi yang selalu meminta order, nah pada saat ramai justru mereka yang selalu menawarkan order. Konveksi hanya tinggal mengambil order sembari mengukur kekuatan produksinya,” ucapnya. (mam)