IMAM/ESKPRES |
Kendati warga binaan juga menjalankan ibadah Puasa Ramadhan, namun mereka tetap terlihat antusias untuk mengikuti lomba. Para warga binaan terlihat tampil dengan semangat untuk menunjukkan kebolehannya di hadapan dewan juri. Bagi warga binaan lomba paduan suara merupakan hal baru.
Adapun beberapa hal yang menjadi kriteria penilaian yakni , kekompakan bernyanyi, kreativitas, dan penampilan peserta. Dari semua kriteria tersebut dirangkum menjadi satu untuk menentukan kelompok mana yang berhak menjadi juara.
Kepala Rutan Kebumen (Karutan) Soetopo Berutu Amd IP SSos MS menyampikan, kegiatan paduan suara diikuti oleh 14 tim yang berasal dari blok pembagian jumlah kamar di Rutan Kebumen. Dalam lomba tersebut, para peserta diharuskan menyanyikan dua lagu wajib kebangsaan yakni Garuda Pancasila yang diciptakan oleh Sudharnoto dan lagu Dari Sabang Sampai Merauke yang diciptakan oleh R. Suharjo. "Pelaksanaan Lomba sangat penting untuk meningkatkan kembali jiwa patriotisme para warga binaan,” tuturnya di sela-sela memantau kegiatan.
Dijelaskanya, lagu Garuda Pancasila memang sangta dikenal. Lagu tersebut diciptakan oleh Sudharnoto. Dalam lirik lagu tersebut berisikan tentang kesetiaan segenap rakyat Bangsa Indonesia kepada Pancasila, yang merupakan satu-satunya ideologi Bangsa Indonesia. Sedangkan lagu Dari Sabang Sampai Merauke, mengambarkan tentang negara Indonesia yang terdiri dari beribu pulau yang berjajar dan sambung menyambung. “Dengan menyanyikan lagu itu diharapkan rasa kebangsaan akan kembali menggelora di jiwa para warga binaan,” paparnya.
Seotopo menambahkan, lomba memang bertujuan untuk membangkitkan kembali nilai kebangsaan dan patriotisme kepada warga binaan. Saat ini besarnya pengaruh budaya luar yang negatif sangat mudah menyerang. “Kami juga berharap warga binaan menyadari semua kesalahannya dan dapat kembali ke jalan yang semestinya. Dengan demikian maka apa yang menjadi tujuan dari Rumah Tahanan untuk membina warga dapat tercapai dengan baik,” ucapnya. (mam)