BUMIJAWA – Sebanyak empat orang pendaki dilaporkan hilang saat melakukan pendakian ke Gunung Slamet melalui jalur pendakian Guci. Keberadaan mereka hingga Senin (17/7) petang belum diketahui, termasuk kapan dan bagaimana mereka bisa naik tanpa memberitahukan kepada pos terdekat.
Humas Galawi Rescue Arif Rahman membenarkan hal itu. Menurut dia, empat pendaki tersebut hingga saat ini belum diketahui keberadaannya, apakah masih di atas atau sudah turun. Dari laporan yang masuk, dari empat pendaki yang dilaporkan hilang, tiga diantaranya adalah Akrom Sakabani warga Desa Mindaka, Kecamatan Tarub, Fahruroji warga Desa Pesarean, Rizal Nawawi warga Desa Dawuhan dan satu pendaki lainnya belum diketahui identitasnya.
Berdasarkan laporan, keempat pendaki tersebut diinformasikan melakukan pendakian ke Gunung Slamet melalui jalur Guci. Tetapi, setelah dilakukan pengecekan ke pos atau basecamp yang ada di sana, keempatnya ternyata tidak tercatat melakukan pendakian. Hal itu membuat prose pencarian menjadi lebih sulit karena keberadaan mereka tidak terdeteksi sejak awal.
Saat dilakukan pengecekan ke pos Bambangan, Sawangan, Kompak, Gupa;a dan jalur di wilayah selatan, keberadaan mereka juga tidak diketahui rimbanya alias nihil.
Tetapi, tim SAR gabungan tetap melakukan pencarian atas adanya infromasi yang masuk dengan harapan agar keempat pendaki tersebut bisa diketahui keberadaannya serta dapat dipastikan kondisi terakhir mereka.
“Tim gabungan masih mengumpulkan informasi dan melakukan pencarian agar keberadaan keempat pendaki yang dilaporkan hilang bisa dipastikan,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Markas PMI Kabupaten Tegal Sunarto menambahkan jika hilangnya keempat pendaki tersebut sudah disebarkan secara konvensional atau dari mulut ke mulut serta melalui media sosial. Harapannya, keberadaan mereka serta asal muasal keberangkatannya bisa diketahui sehingga tim SAR gabungan dapat bekerja secara efektif.
Hal ini tidak lain adalah dengan melihat luasnya wilayah pendakian ke Gunung Slamet sehingga informasi sekecil apapun akan ditindaklanjti demi memastikan keberadaan keempat pendaki yang dilaporkan hilang.
“Kami terus memonitor keberadaan mereka melalui berbagai cara. Mudah-mudahan secpatnya bsia diketahui dengan pasti,” pungkasnya. (gun)
Humas Galawi Rescue Arif Rahman membenarkan hal itu. Menurut dia, empat pendaki tersebut hingga saat ini belum diketahui keberadaannya, apakah masih di atas atau sudah turun. Dari laporan yang masuk, dari empat pendaki yang dilaporkan hilang, tiga diantaranya adalah Akrom Sakabani warga Desa Mindaka, Kecamatan Tarub, Fahruroji warga Desa Pesarean, Rizal Nawawi warga Desa Dawuhan dan satu pendaki lainnya belum diketahui identitasnya.
Berdasarkan laporan, keempat pendaki tersebut diinformasikan melakukan pendakian ke Gunung Slamet melalui jalur Guci. Tetapi, setelah dilakukan pengecekan ke pos atau basecamp yang ada di sana, keempatnya ternyata tidak tercatat melakukan pendakian. Hal itu membuat prose pencarian menjadi lebih sulit karena keberadaan mereka tidak terdeteksi sejak awal.
Saat dilakukan pengecekan ke pos Bambangan, Sawangan, Kompak, Gupa;a dan jalur di wilayah selatan, keberadaan mereka juga tidak diketahui rimbanya alias nihil.
Tetapi, tim SAR gabungan tetap melakukan pencarian atas adanya infromasi yang masuk dengan harapan agar keempat pendaki tersebut bisa diketahui keberadaannya serta dapat dipastikan kondisi terakhir mereka.
“Tim gabungan masih mengumpulkan informasi dan melakukan pencarian agar keberadaan keempat pendaki yang dilaporkan hilang bisa dipastikan,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Markas PMI Kabupaten Tegal Sunarto menambahkan jika hilangnya keempat pendaki tersebut sudah disebarkan secara konvensional atau dari mulut ke mulut serta melalui media sosial. Harapannya, keberadaan mereka serta asal muasal keberangkatannya bisa diketahui sehingga tim SAR gabungan dapat bekerja secara efektif.
Hal ini tidak lain adalah dengan melihat luasnya wilayah pendakian ke Gunung Slamet sehingga informasi sekecil apapun akan ditindaklanjti demi memastikan keberadaan keempat pendaki yang dilaporkan hilang.
“Kami terus memonitor keberadaan mereka melalui berbagai cara. Mudah-mudahan secpatnya bsia diketahui dengan pasti,” pungkasnya. (gun)