KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Kabupaten Kebumen ternyata masih cukup tinggi. Kepolisian Resor (Polres) Kebumen merilis terjadi 105 kejadian selama semester I atau hingga akhir Juni 2017 ini. Dari jumlah itu, korban jiwa meninggal dunia 50 orang, luka berat 1 orang dan 136 luka ringan.
Secara keseluruhan, angka lakalantas dari tahun ke tahun masih cukup tinggi.
Di tahun 2016, ada 306 lakalantas dengan korban meningga 130 orang luka ringan 435 orang. Tahun 2015, 336 kejadian dengan korban meninggal dunia 106 orang, 1 luka berat dan 497 mengalami luka ringan. Sementara di tahun 2014, tercatat 293 kejadian dengan korban meninggal 131, 12 orang luka berat dan 359 mengalami luka ringan. Di tahun 2013, 141 kejadian (141 meninggal, 3 luka berat, 497 luka ringan). Sementara di tahun 2012, 332 kejadian dengan korban meninggal 72, 12 luka berat dan 463 luka ringan.
Total ada 1.648 kejadian laka lantas dalam rentang waktu tahun 2012 hingga pertengahan 2017 ini. Dari jumlah itu, tercatat 580 orang meninggal dunia, 28 luka berat dan 2.251 lainnya mengalami luka ringan. Dari sisi penegakkan hukum, polisi menetapkan 234 tersangka terkait lakalantas dari tahun 2012 hingga semester I tahun 2017 ini.
"Yang cukup memprihatinkan, sebagian besar kasus kecelakaan yang terjadi disebabkan human error. Saya melihat sendiri, terutama di daerah-daerah pinggiran, tingkat kesadaranberlalu lintas masih rendah," kata Kapolres Kebumen, AKBP Titi Hastuti usai kegiatan pencanangan tahun 2017 sebagai Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan, Minggu (30/7/2017) pagi di Alun-alun Kebumen.
Pencanangan ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan dan mengurangi korban jiwa akibat dari kecelakaan lalulintas. Peluncuran program nasional ini juga digelar serentak di seluruh Indonesia. Di Kebumen, pencanangan ditandai dengan pelepasan balon oleh Bupati Kebumen HM Yahya Fuad bersama Kapolres AKBP Titi Hastuti bersama jajaran Forkompimda.
Acara yang digelar bersamaan dengan kegiatan kegiatan car free day (CFD) itu juga dihadiri sejumlah kepala dinas, kapolsek, perwakilan Jasa Raharja, kepala SMP/SMA di Kebumen serta ribuan warga.
Ditambahkan Kapolres, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas diharapkan semakin dapat dikurangi. Menurut
Kapolres, hal ini penting dilakukan mengingat korban kecelakaan tiap tahun masih cukup tinggi.
Bahkan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyebut angka kematian akibat kecelakaan di dunia cukup tinggi, yakni sebanyak 124 juta jiwa meninggal setiap tahunnya. Mirisnya angka ini mengalahkan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit penyakit tidak menular yang ada di negaranegara berkembang. Itu belum terhitung masyarakat usia produktif yang mengalami cacat tetap akibat kecelakaan.
Yang menjadi ironi, WHO menilai penanganan kecelakaan masih belum optimal dibanding dengan penanganan penyakit. Karena itulah WHO meminta perlu adanya perhatian serius untuk menekan angka kecelakaan. “Pencanangan Tahun keselamatan inilah salah satu wujud nyata untuk mengurangi fatalitas kecelakaan,” ucapnya yang kemarin didampingi Wakapolres Kompol christian Aer, Kasatlantas AKP Aditya Mulia Ramdhani dan Kasubag Humas AKP Willy Budiyanto. (has/cah)
Secara keseluruhan, angka lakalantas dari tahun ke tahun masih cukup tinggi.
Di tahun 2016, ada 306 lakalantas dengan korban meningga 130 orang luka ringan 435 orang. Tahun 2015, 336 kejadian dengan korban meninggal dunia 106 orang, 1 luka berat dan 497 mengalami luka ringan. Sementara di tahun 2014, tercatat 293 kejadian dengan korban meninggal 131, 12 orang luka berat dan 359 mengalami luka ringan. Di tahun 2013, 141 kejadian (141 meninggal, 3 luka berat, 497 luka ringan). Sementara di tahun 2012, 332 kejadian dengan korban meninggal 72, 12 luka berat dan 463 luka ringan.
Total ada 1.648 kejadian laka lantas dalam rentang waktu tahun 2012 hingga pertengahan 2017 ini. Dari jumlah itu, tercatat 580 orang meninggal dunia, 28 luka berat dan 2.251 lainnya mengalami luka ringan. Dari sisi penegakkan hukum, polisi menetapkan 234 tersangka terkait lakalantas dari tahun 2012 hingga semester I tahun 2017 ini.
"Yang cukup memprihatinkan, sebagian besar kasus kecelakaan yang terjadi disebabkan human error. Saya melihat sendiri, terutama di daerah-daerah pinggiran, tingkat kesadaranberlalu lintas masih rendah," kata Kapolres Kebumen, AKBP Titi Hastuti usai kegiatan pencanangan tahun 2017 sebagai Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan, Minggu (30/7/2017) pagi di Alun-alun Kebumen.
Pencanangan ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan dan mengurangi korban jiwa akibat dari kecelakaan lalulintas. Peluncuran program nasional ini juga digelar serentak di seluruh Indonesia. Di Kebumen, pencanangan ditandai dengan pelepasan balon oleh Bupati Kebumen HM Yahya Fuad bersama Kapolres AKBP Titi Hastuti bersama jajaran Forkompimda.
Acara yang digelar bersamaan dengan kegiatan kegiatan car free day (CFD) itu juga dihadiri sejumlah kepala dinas, kapolsek, perwakilan Jasa Raharja, kepala SMP/SMA di Kebumen serta ribuan warga.
Ditambahkan Kapolres, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas diharapkan semakin dapat dikurangi. Menurut
Kapolres, hal ini penting dilakukan mengingat korban kecelakaan tiap tahun masih cukup tinggi.
Bahkan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyebut angka kematian akibat kecelakaan di dunia cukup tinggi, yakni sebanyak 124 juta jiwa meninggal setiap tahunnya. Mirisnya angka ini mengalahkan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit penyakit tidak menular yang ada di negaranegara berkembang. Itu belum terhitung masyarakat usia produktif yang mengalami cacat tetap akibat kecelakaan.
Yang menjadi ironi, WHO menilai penanganan kecelakaan masih belum optimal dibanding dengan penanganan penyakit. Karena itulah WHO meminta perlu adanya perhatian serius untuk menekan angka kecelakaan. “Pencanangan Tahun keselamatan inilah salah satu wujud nyata untuk mengurangi fatalitas kecelakaan,” ucapnya yang kemarin didampingi Wakapolres Kompol christian Aer, Kasatlantas AKP Aditya Mulia Ramdhani dan Kasubag Humas AKP Willy Budiyanto. (has/cah)