Di sela-sela acara bertema ”Mewujudkan Generasi Emas 2045 Melalui Pendidikan yang Memberdayakan”, Arist-sapaan akrabnya-mengatakan, tidak sedikit kasus kekerasan anak yang melibatkan orang-orang dekat. Kekerasan ini bisa dalam bentuk kekerasan seksual, kekerasan fisik, hingga kekerasan psikis atau bullying.
Dia mengatakan, ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kekerasan pada anak. Pertama memberikan pendidikan agama yang benar kepada anak. Dengan pendidikan agama, anak akan memiliki batas-batas dalam menjalani kehidupan. Kedua, mengubah pola pengasuhan otoriter terhadap anak.
”Misalnya mengajarkan anak salat, tetapi orang tuanya tidak salat. Atau menyuruh tidak merokok, tetapi bapaknya merokok. Ini kan tidak benar. Lama-lama anak akan membangkang dan mengikuti kebiasaan buruk bapaknya,” paparnya.
Ketiga yaitu dengan memberikan nilai dan keteladanan kepada anak. Selain anak meniru, dia tidak akan membantah karena orang tua juga memberikan keteladanan. ”Pengawasan pun perlu ditingkatkan. Terlebih dalam pergaulan,” katanya. (mal/aji)
