TRI NGUDIFOREKSPRES |
Adanya bantuan dari Bupati diungkapkan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kebumen, Abdul Karnain yang mengunjungi rumah Naning pada Selasa (17/7/2017). Saat itu, Abdul Karnain yang datang bersama Biro Hukum KONI HD Sriyanto SH MH MM dan dari unsur Dinas menyampaikan, Bupati telah mengetahui apa yang terjadi pada Naning.
Selain keduanya, hadir kemarin Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim LH), Supangat ST dan Kabid Pertamanan dan Persampahan H Marjono.
"Dalam hal ini, KONI akan menjalin koordinasi dengan Dinas terkait untuk merehab rumah Naning sesuai instruksi Bupati," kata Karnain yang pada kesempatan itu juga menyalurkan bantuan dalam bentuk uang.
Supangat menambahkan, rumah Naning sudah masuk daftar yang akan direhab melalui program Pemugaran Perumahan untuk Masyarakat Kurang Mampu (P2MKM). Adapun nominalnya, Rp 10 juta. "Jadi sebenarnya tinggal menunggu pencairan saja," ujar Supangat.
Ketua Harian Asosiasi Futsal Kabupaten (AFK) Kebumen, Tri Ngudi Prasetyo yang pada hari itu juga datang ke rumah Naning, mengatakan bantuan juga datang dari sejumlah pihak. Termasuk, dari para penggiat media sosial di Kebumen yang juga hadir pada hari itu. "Ucapan syukur dan terimakasih kepada semua pihak baik pemerintah maupun swasta atas respon positif dengan memberikan bantuan kepada Naning dan keluarga. Baik bantuan dalam bentuk bedah rumah maupun lainnya," kata Tri.
Ungkapan sama diungkap pelatih Ketua Federasi Hockey Indonesia (FHI), Drs Dwi Aries Pambrasto MPd yang juga ikut mendampingi Naning. Dwi Aries mengapresiasi segala bentuk perhatian dan bantuan bagi atletnya tersebut. "Kami sangat menyambut positif bantuan yang diberikan kepada Naning. Teriring harapan, Naning dapat melanjutkan karirnya baik sebagai atlet maupun mengejar cita-citanya," ujar pria yang akrab disapa Totok itu.
Dan tentu saja, Naning menjadi orang yang paling terharu dengan bantuan yang datang kepadanya. Segala bentuk perhatian dan bantuan tersebut, menurut dia, sangat membantu. Adanya bantuan rumah, katanya, menjadikannya tenang saat harus menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang bakal menjadi kampus barunya mulai tahun ajaran 2017/2018 itu.
Kini, Naning tinggal berpikir bagaimana mencari biaya awal kuliah. Dengan kondisi orang tuanya saat ini, kata Naning, tak mungkin dia berharap lebih. Namun demikian, Naning tak terlalu risau. Sebagai mahasiswa yang masuk melalui jalur prestasi dan bidik misi, Naning tak perlu memikirkan uang kost karena kampus menyediakan asrama.
Selain itu, Unnes bagi Naning, bukan tempat yang asing. Di tempat itu, dia sempat menghabiskan waktu 6 bulan untuk berlatih dalam persiapan PON 2016 lalu. "Rekan-rekan saya di tim Hockey juga kuliah di sana. Jadi saya tak bingung," katanya.
Untuk membiayai hidupnya selama kuliah, Naning bertekad akan mencari kerja. Jadi, selama kuliah Naning akan bekerja sampingan. "Bisa sebagai karyawan rumah makan atau yang lain. Kerjanya kan malam hari jadi tidak mengganggu jadwal kuliah," tekadnya.
Seperti diberitakan, nama Naning tiba-tiba menyita perhatian publik Kebumen. Itu lantaran remaja yang baru lulus dari SMAN Pejagoan tersebut, tetap berpestasi meski hidup dalam keprihatinan. Rumahnya di Dukuh Krajan Desa KaibonPetangkuran Kecamatan Ambal jauh dari kata layak huni. Selain itu, karena keterbatasan ekonomi, orang tua sempat melarang Naning melanjutkan sekolah. (cah)