KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat Kebumen disuguhi dua data berbeda terkait tingkat kunjungan wisata ke sejumlah obyek wisata di Kota Beriman selama lebaran 2017
.
Data dimaksud yakni dari Polres Kebumen yang merilis data kunjungan wisatawan dari 24 Juni-3 Juli 2017. Data tersebut berbeda dengan data dari Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kebumen. Bahkan, perbedaanya cukup mencolok. (Selengkapnya baca link berita di bawah ini)
Baca juga:
(Target Kunjungan Wisata Kebumen Meleset)
Terkait hal itu, Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti SSos melalui Kasubag Humas AKP Willy Budiyanto SH MH menjelaskan pihaknya memang melakukan pendataan di kawasan obyek wisata. Pendataan dilakukan oleh para Polisi Pariwisata yang disiagakan di Posko Pengamanan tiap obyek wisata selama lebaran kemarin.
Data yang dirilis Polres, kata AKP Willy, tidak ada kaitannya dengan dengan jumlah pendapatan masing-masing obyek wisata. Karena untuk hal itu, merupakan kewenangan dari Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kebumen.
"Posko meminta estimasi jumlah pengunjung ke petugas di lapangan adalah berkaitan dengan pengaruhnya terhadap situasi, kamtibmas, tingkat kerawanan. Jadi lebih kepada kekuatan personel di setiap obwis agar dapat menjamin tibcarlantas (ketertiban, kelancaran lalu lintas) dari dan menuju obwis dimaksud."
"Polres perlu update data untuk perlu tidaknya menggeser personil sebagai penambahan kekuatan pengamanan. Semakin banyak wisatawan & kendaraan semakin tinggi pula kerawanannya. Jadi bukan untuk mengetahui jumlah kunjungan wisatawan atau jumlah uang dari hasil penjualan tiket," tegas AKP Willy, Rabu (5/7/2017) .
Sementara itu, secara terpisah, Kepala Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kebumen, Azam Fatoni, Rabu (5/7/2017) menyampaikan, tingkat kunjungan wisata di Kebumen selama lebaran melampaui target.
Jika per 3 Juli lalu, wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata yang dikelola pemerintah daerah sebanyak 316.643 pengunjung, sehari kemudian angka itu bertambah. Yakni menjadi 330.380 wisatawan atau melebihi target yang awalnya 329.500 pengunjung.
"Pengunjung kita melebih target. Bahkan dari 329.500 yang kita targetkan, tercapai 330.380 pengunjung," kata Azam Fatoni.
Meski belum memenuhi target, pendapatan dari sektor pariwisata juga turut terdongkrak. Jika pada sembilan hari libur Lebaran terealisasi Rp 1,48 miliar. Pada hari kesepuluh Lebaran menjadi Rp 1,56 miliar lebih, jumlah ini masih dibawah target Rp 1,8 miliar.
Sementara itu, pengamat kebijakan Kebumen, Arif Yuswandono SE MSi menyampaikan, geliat pariwisata di Kebumen sedang mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Beberapa obyek wisata baru bermunculan, baik yang dikelola oleh pemerintah daerah maupun masyarakat lokal. Sayangnya, sejumlah obyek wisata utamanya yang dikelola masyarakat belum memiliki dasar hukum kuat sehingga tak jarang menimbulkan konflik.
"Obyek-obyek wisata tersebut harus jelas dan kuat dasar hukum pengelolaannya, apakah dikelola oleh Badan Usah Milik Desa (BUMDes), swasta atau kelompok masyarakat. Hal ini menyangkut pungutan kepada pengunjung, agar tidak terjadi pungutan liar, juga jaminan keamanan serta keselamatan wisatawan, " ujarnya..
Pemerintah, dalam hal ini Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata lanjut Arif Yuswandono, harus hadir memberikan solusi sebelum muncul persoalan yang lebih besar. "Beberapa kejadian pengunjung yang tenggelam terseret ombak di pantai juga harus mendapat perhatian dari pemerintah," katanya.
Oleh sebab itu, Arif mendorong Dinas atau Pemkab Kebumen dapat meningkatkan kerja sama dengan unsur-unsur lain dalam pengembangan, pengelolaan dan pengamanan obyek-obyek wisata.
"Pihak kepolisian dalam hal ini Polres Kebumen sudah proaktif dengan membentuk Satuan Khusus Polisi Wisata dibawah Satuan Obyek Vital untuk menangani keamanan dan ketertiban di obyek wisata. Tinggal pemerintah daerah secara serius menindaklanjuti dengan program dan kebijakannya," tuntasnya. (ori/cah)
.
Data dimaksud yakni dari Polres Kebumen yang merilis data kunjungan wisatawan dari 24 Juni-3 Juli 2017. Data tersebut berbeda dengan data dari Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kebumen. Bahkan, perbedaanya cukup mencolok. (Selengkapnya baca link berita di bawah ini)
Baca juga:
(Target Kunjungan Wisata Kebumen Meleset)
Terkait hal itu, Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti SSos melalui Kasubag Humas AKP Willy Budiyanto SH MH menjelaskan pihaknya memang melakukan pendataan di kawasan obyek wisata. Pendataan dilakukan oleh para Polisi Pariwisata yang disiagakan di Posko Pengamanan tiap obyek wisata selama lebaran kemarin.
Data yang dirilis Polres, kata AKP Willy, tidak ada kaitannya dengan dengan jumlah pendapatan masing-masing obyek wisata. Karena untuk hal itu, merupakan kewenangan dari Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kebumen.
"Posko meminta estimasi jumlah pengunjung ke petugas di lapangan adalah berkaitan dengan pengaruhnya terhadap situasi, kamtibmas, tingkat kerawanan. Jadi lebih kepada kekuatan personel di setiap obwis agar dapat menjamin tibcarlantas (ketertiban, kelancaran lalu lintas) dari dan menuju obwis dimaksud."
"Polres perlu update data untuk perlu tidaknya menggeser personil sebagai penambahan kekuatan pengamanan. Semakin banyak wisatawan & kendaraan semakin tinggi pula kerawanannya. Jadi bukan untuk mengetahui jumlah kunjungan wisatawan atau jumlah uang dari hasil penjualan tiket," tegas AKP Willy, Rabu (5/7/2017) .
Sementara itu, secara terpisah, Kepala Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kebumen, Azam Fatoni, Rabu (5/7/2017) menyampaikan, tingkat kunjungan wisata di Kebumen selama lebaran melampaui target.
Jika per 3 Juli lalu, wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata yang dikelola pemerintah daerah sebanyak 316.643 pengunjung, sehari kemudian angka itu bertambah. Yakni menjadi 330.380 wisatawan atau melebihi target yang awalnya 329.500 pengunjung.
"Pengunjung kita melebih target. Bahkan dari 329.500 yang kita targetkan, tercapai 330.380 pengunjung," kata Azam Fatoni.
Meski belum memenuhi target, pendapatan dari sektor pariwisata juga turut terdongkrak. Jika pada sembilan hari libur Lebaran terealisasi Rp 1,48 miliar. Pada hari kesepuluh Lebaran menjadi Rp 1,56 miliar lebih, jumlah ini masih dibawah target Rp 1,8 miliar.
Sementara itu, pengamat kebijakan Kebumen, Arif Yuswandono SE MSi menyampaikan, geliat pariwisata di Kebumen sedang mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Beberapa obyek wisata baru bermunculan, baik yang dikelola oleh pemerintah daerah maupun masyarakat lokal. Sayangnya, sejumlah obyek wisata utamanya yang dikelola masyarakat belum memiliki dasar hukum kuat sehingga tak jarang menimbulkan konflik.
"Obyek-obyek wisata tersebut harus jelas dan kuat dasar hukum pengelolaannya, apakah dikelola oleh Badan Usah Milik Desa (BUMDes), swasta atau kelompok masyarakat. Hal ini menyangkut pungutan kepada pengunjung, agar tidak terjadi pungutan liar, juga jaminan keamanan serta keselamatan wisatawan, " ujarnya..
Pemerintah, dalam hal ini Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata lanjut Arif Yuswandono, harus hadir memberikan solusi sebelum muncul persoalan yang lebih besar. "Beberapa kejadian pengunjung yang tenggelam terseret ombak di pantai juga harus mendapat perhatian dari pemerintah," katanya.
Oleh sebab itu, Arif mendorong Dinas atau Pemkab Kebumen dapat meningkatkan kerja sama dengan unsur-unsur lain dalam pengembangan, pengelolaan dan pengamanan obyek-obyek wisata.
"Pihak kepolisian dalam hal ini Polres Kebumen sudah proaktif dengan membentuk Satuan Khusus Polisi Wisata dibawah Satuan Obyek Vital untuk menangani keamanan dan ketertiban di obyek wisata. Tinggal pemerintah daerah secara serius menindaklanjuti dengan program dan kebijakannya," tuntasnya. (ori/cah)