imam/ekspres |
Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti SSos melalui Kanit Laka Aiptu Sugeng Riyadi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kejadian ini dan belum menetapkan tersangka.
Dari hasil penyelidikan sementara, kecelakaan terjadi lantaran faktor alam berupa kondisi jalan yang menanjak. Sedangkan faktor kelalaian manusia disebabkan tidak hati-hatinya pengendara mobil odong-odong. Selain itu kondisi mobil juga sudah tua dan kapasitas penumpang juga terlalu banyak.
“Itu juga terjadi over kapasitas. Mobil kijang dengan penumpang 11 orang dewasa dan beberapa anak-anak,” kata Sugeng.
Hal senada juga disampaikan oleh Budi (34) salah satu warga Selokerto. Menurutnya, tanjakan yang berada dijalan tersebut mempunyai tingkat kemiringan 30 -40 derajat. Jalan menanjak sepanjang dan setinggi sekitar 8-10 meter.
“Jalan tersebut memang menanjak dan rawan, selain itu juga wingit (angker), kecelakaan berulang kali terjadi pada jalan itu. Bahkan belum ada satu bulan terdapat truk yang terguling. Beruntungnya tidak terdapat korban jiwa,” ucapnya.
Sementara itu, para korban hingga kemarin (21/7/2017) masih dirawat di PKU Gombong, namun tidak lagi di IGD melainkan telah dipindah ke bangsal. Adapun korban yang mengalami luka-luka pada kecelakaan tersebut yakni Sukinah (80) Warga RT 2 RW 2 Desa Selokerto Sempor, Suwarsih (45) warga RT 2 RW 2 Desa Selokerto
, Sulastri (45) warga RT 1 RW 2 Desa Selokerto, Muslikhah (37) RT 3 RW 2 Desa Selokerto, Purwati (32) warga RT 1 RW 2 Desa Selokerto Sempor, Suripah (49) warga RT 3 RW 2 Selokerto, Warningaih (41) Warga RT 1 RW 2 Desa Selokerto.
Melihat luka para korban setidaknya, mereka membutuhkan perawatan selama tiga hari. “Semua masih di sini kecuali Septiani,” jelas Humas RS PKU Muhammadiyah Gombong, Supriyadi.
Seperti diberitakan, kereta kelinci pengangkut hajatan yang berisi warga Desa Selokerto Kecamatan Sempor mengalami kecelakaan pada Kamis (20/7/2017) siang.
Total ada 9 korban dalam peristiwa tersebut. Dari jumlah tersebut, Septiana Dwi Safitri (8), nyawanya tak tertolong dan meninggal dunia pada Kamis malam (20/7/2017) atau beberapa jam setelah menjalani perawatan. Adapun sopir kereta naas itu, Eko Supardi (30) warga RT 1 RW 2 Desa Selokerto hanya mengalami luka ringan..(mam)