sudarno ahmad/ekspres |
"Kita patut bersyukur, berdasarkan Data Dinas Pertanian dan Pangan, produksi padi di Kabupaten Kebumen saat ini cukup bagus," kata Mohammad Yahya Fuad, disela-sela acara panen padi.
Menurutnya, serangan organisme pengganggu tanaman berupa WBC atau wereng batang coklat seluas lebih 109 hektar tidak berpengaruh terhadap produksi. "Jadi jumlah lahan yang diserang lebih sedikit hanya sekitar 0,36 persen saja dari seluruh lahan sawah yang ada di Kabupaten Kebumen," ujarnya.
Data Dinas Pertanian dan Pangan, musim panen Mei-Agustus 2017 dari luas tanam 30.522,79 hektar, hingga pekan ketiga bulan Juli ini sudah 17.029,51 hektar yang sudah dipanen. Atau sudah 55,8 persen.
Di Desa Grogolbeningsari luas tanam 121 hektar, yang sudah dipanen sekitar 30 persen. "Ini saya kira cukup baik. Saya berharap panen ini menjadi penambah kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan visi untuk mewujudkan Kebumen yang sejahtera," tegasnya.
Agar produktivitas pertanian terus meningkat, bupati meminta petani harus terus meningkatkan pengetahuannya. Khususnya mengenai pertanian yang baik, efektif dan efisien serta berwawasan lingkungan.
"Jalin komunikasi yang baik dengan petugas penyuluh lapangan dan Dinas Pertanian dan Pangan. Begitu banyak program inovasi teknologi dan intensifikasi pertanian yang bermanfaat bagi kenaikan produksi yang perlu dikembangkan," pintanya.
Pada kesempatan itu, bupati juga mengungkapkan berbagai program pemerintah pusat yang dilaksanakan di Kabupaten Kebumen. Yakni Program Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai (UPSUS PAJALE) dan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB).
"Ini menjadi dukungan tersendiri bagi petani Selain itu, saya berpesan agar peralatan yang diberikan Pemerintah berupa traktor, alat panen, alat tanam, untuk dimanfaatkan seoptimal mungkin dan dijaga," imbuhnya.
Hadir pada acara tersebut, Ketua DPRD Cipto Waluyo, Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, Komandan Kodim 0709 Kebumen Letkol Kav Suep, serta sejumlah pejabat lainnya.(ori)