 |
| sudarno ahmad/ekspres |
Calon haji Kebumen yang tergabung dalam kloter 11 sebanyak 355 jamaah, diberangkatkan pada Minggu (30/7/2017) pukul 08.00. Sedangkan, kloter 56 dengan jumlah jamaah 269 diberngkatkan Minggu (13/7/2017) pukul 12.00 WIB.
Kemudian disusul kloter 57 dengan jumlah jamaah 355 diberangkatkan pada Senin, 14 Agustus pukul 02.00 dini hari. Sedangkan, kloter 58 dengan 163 jamaah diberangkatkan pada hari yang sama pukul 03.00 dini hari.
Sebelum diberangkat dari Pendopo Bupati. Jamaah calon haji dijadwalkan akan mengumpulkan pada Jumat 28 Juli untuk kloter 11. Kemudian kloter 56, 57 dan kloter 58 dijadwalkan pada Jumat, 11 Agustus. Pengumpulan koper tersebut mulai pukul 08.00 hingga 16.30 WIB di Aula Kemenag Kebumen.
Wakil Bupati Yazid Mahfudz, berpesan kepada para calon jamaah haji agar senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan selama menunaikan ibadah haji. Terlebih, iklim dan suhu udara di Saudi Arabia berbeda dengan di Indonesia.
"Jaga kesehatan selama berhaji, laksanakan pola hidup sehat, dengan makan dan istirahat yang cukup, serta berhati-hati agar terhindar dari kecelakaan," kata Yazid Mahfudz, pada acara pamitan haji calon haji Kebumen 2017 di Aula Setda Kebumen, Kamis (20/7).
Yazid Mahfudz, juga mengingatkan calon haji agar meluruskan niat, untuk beribadah haji hanya karena Allah SWT, bukan niat yang lain. Sebab, setiap ibadah akan dinilai dari niatnya.
Selain itu, para calon haji juga harus sabar dan saling tolong-menolong sesama jamaah. Mengingat, di tanah suci akan berkumpul dengan umat Islam dari berbagai penjuru dunia. Yang berbeda latar belakang kepribadian maupun kondisi fisiknya. "Disiplin dan tetap patuh pada peraturan yang ada. Ikuti petunjuk dari petugas dan pembimbing yang ada," imbuhnya.
Calon haji juga diminta agar berdoa secara khusyu di tempat-tempat mustajab. Agar bangsa Indonesia lebih aman, tentram dan makmur serta dapat terhindar dari bencana. "Doakan pula Kabupaten Kebumen, agar lebih sejahtera dan agamis," imbuhnya lagi.
Ia berharap agar predikat haji mabrur nantinya dapat diraih. Serta bisa menjadi magnet yang mampu membangkitkan kualitas ibadah diri, keluarga, serta lingkungan. "Sehingga terwujud masyarakat yang ber-akhlaqul karimah, serta bangsa yang damai dalam lindungan Allah SWT," ujarnya.(ori)
