GANJARPRANOWO |
"Elektabilitas Ganjar memang masih cukup kuat untuk kalangan masyarakat bawah. Namun di kalangan PNS cenderung menurun. Jadi Ganjar bisa di calonkan lagi, namun bisa juga tidak," ungkap politisi PDI Perjuangan, yang juga Ketua DPRD Jawa Tengah, Rukma Setyabudi saat dimintai konfirmasi di kediamannya, belum lama ini.
Rukma mengakui jika saat ini mulai muncul nama-nama kader PDI Perjuangan yang santer dikabarkan akan maju dalam Pilgub mendatang. Hal tersebut menurutnya adalah sesuatu yang wajar mengingat stok kader potensial di PDI Perjuangan cukup banyak.
"Ada beberapa nama yang muncul di publik terkait calon Gubernur dari PDI Perjuangan. Silakan masing-masing menggalang dukungan dari masyarakat agar mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan," kata ketua DPRD Jawa Tengah tersebut.
Lebih lanjut dikatakan, seperti diketahui bersama rekomendasi dari DPP khususnya untuk wilayah Jawa Tengah akan diberikan kepada siapapun yang memperoleh restu ketua umum Megawati Soekarno Putri.
"Untuk Jawa Tengah, Ibu Mega sendiri yang menentukan siapa yang layak diberikan rekomendasi. Jadi saat ini siapapun silakan mencari dukungan sebanyak-banyaknya, tapi setelah rekomendasi turun, seluruh kader PDI Perjuangan harus turut mengawalnya," tambahnya.
Rukma menambahkan, meski rekomendasi adalah hak prerogatif dari Megawati, namun mekanisme di internal partai tetap berjalan seperti survey internal partai serta menjaring masukan dari daerah.
"Dalam menentukan calon, biasanya daerah tetap diajak musyawarah. Dalam berbagai kesempatan saya sering ditanya tentang potensi kader daerah oleh DPP. Ya selalu saya sampaikan si A, B dan C berikut kelebihan dan kekurangannya," tambahnya.
Pada bagian lain Rukma mengungkapkan jika partainya senantiasa membuka ruang bagi partai lain untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan meski dalam Pilgub mendatang perolehan kursi di DPRD Jateng mencukupi untuk mengusung sendiri Cagub dan Cawagub.
"Partai lain yang ingin berkoalisi silakan. Kami sangat terbuka. Karena kesan yang muncul di publik PDI Perjuangan tidak mau koalisi," tandasnya. (ndi)