IMAM/EKSPRES |
Di Pasar Tumenggungan Kebumen, Minggu (30/7/2017), naiknya harga ikan asin dan garam berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat khususnya terhadap komoditas tersebut. Hal ini membuat para pedagang penjualan ikan asin lesu.
Kenaikan harga ikan asin di Pasar Tumenggungan Kebumen juga cukup fantastis. Harga ikan asin mengalami kenaikan hingga mencapai 300 persen. Untuk ikan asin peda kecil harga yang semula hanya Rp 1.000 perkilogram, kini naik menjadi Rp 4.000. Kemudian harga ikan asin sepat yang semula hanya Rp 3.000 kini naik menjadi Rp 6.000. “Harga ikan asin mulai naik sejak dua pekan ini,” tutut Mulyati (54) salah satu pedagang ikan asin Pasar Tumenggungan Kebumen.
Beberapa komoditas ikan asin, lanjut Mulyati, mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Hal ini pula yang membuat masyarakat enggan untuk membeli ikan asin. Hal ini tentu berbeda dengan saat harga masih stabil. Turunnya pembeli, juga membuat beberapa pedagang enggan untuk menyediakan ikan asin. “Kini penjual ikan asin mengalami penurunan antara 30 hingga 40 persen,” jelasnya.
Khanifah (51) pedagang lainnya juga mengatakan hal yang sama, harga garam kotak kini mencapai Rp 25 ribu. Untuk harga eceran garam yang semula hanya Rp 750 per kotak, kini telah naik menjadi Rp 2.000. “Harga garam naik sangat tinggi,” terangnya.
Khanifah menjelaskan, garam menjadi bahan utama pengawetan ikan asin. Kekurangan garam membuat kualitas ikan asin menurun. Kekurangan garam pada ikan asin akan membuat cepat busuk. Jika harga garam melonjak naik, tentunya harga ikan asin juga turut merangkak,” paparnya.
Kenaikan harga garam telah membuat kondisi pasar menjadi tidak stabil. Meski hanya garam, namun hal itu juga berimbas pada turunnya daya beli masyarakat. Pihaknya pun berharap agar pemerintah segera menyelesaikan persoalan kelangkaan garam. “Kami sangat bisa berharap pemerintah dapat segera mengatasi persoalan ini. Dengan demikian maka pasar akan kembali stabil,” ucapnya. (mam)