BARU-BARU ini beredar imbauan keamanan yang tertulis bersumber dari Kasiintelkam Polrestabes Semarang. Pesan tersebut diawali dengan nama sumber yang jelas, Kasiintelkam Polrestabes Semarang AKBP Ventie Bernard Musak. Bisa dipastikan informasi itu palsu.
Penyebutan jabatan tersebut keliru karena seharusnya Kasat, bukan Kasi. Informasi palsu itu berisi imbauan kewaspadaan jika mendapat telepon dari nomor berkode negara luar. Sebab, panggilan tersebut akan menguras pulsa, terkena biaya tambahan, hingga menyedot semua data yang tersimpan dalam hanphone tersebut.
Pembuat pesan itu juga menyebut bahwa panggilan dari nomor asing berasal dari kelompok teroris ISIS (Negara Islam Iraq dan Syria). Selain itu, panggilan tersebut dianggap berasal dari sindikat kriminal internasional yang berusaha masuk ke data telepon korban.
Jika ditelusuri, sebagian isi pesan tersebut sudah muncul pada 2010. Tapi melalui forum internet. Pesan itu pun tersebar dari satu forum ke forum lainnya. Kini pesan tersebut kembali muncul dengan label sumber pejabat kepolisian.
Kasatintelkam Polrestabes Semarang AKBP Ventie Bernard Musak saat dimintai konfirmasi oleh Radar Semarang (Jawa Pos Group) menegaskan bahwa dirinya tidak membuat dan menyebarkan informasi tersebut. ”Saya juga dapat share dari sumber lain. Saya enggak tahu kok bisa sampai muncul nama saya. Saya juga tidak mungkin memberikan informasi itu,” tegasnya. (mha/eko/c10/fat)
Penyebutan jabatan tersebut keliru karena seharusnya Kasat, bukan Kasi. Informasi palsu itu berisi imbauan kewaspadaan jika mendapat telepon dari nomor berkode negara luar. Sebab, panggilan tersebut akan menguras pulsa, terkena biaya tambahan, hingga menyedot semua data yang tersimpan dalam hanphone tersebut.
Pembuat pesan itu juga menyebut bahwa panggilan dari nomor asing berasal dari kelompok teroris ISIS (Negara Islam Iraq dan Syria). Selain itu, panggilan tersebut dianggap berasal dari sindikat kriminal internasional yang berusaha masuk ke data telepon korban.
Jika ditelusuri, sebagian isi pesan tersebut sudah muncul pada 2010. Tapi melalui forum internet. Pesan itu pun tersebar dari satu forum ke forum lainnya. Kini pesan tersebut kembali muncul dengan label sumber pejabat kepolisian.
Kasatintelkam Polrestabes Semarang AKBP Ventie Bernard Musak saat dimintai konfirmasi oleh Radar Semarang (Jawa Pos Group) menegaskan bahwa dirinya tidak membuat dan menyebarkan informasi tersebut. ”Saya juga dapat share dari sumber lain. Saya enggak tahu kok bisa sampai muncul nama saya. Saya juga tidak mungkin memberikan informasi itu,” tegasnya. (mha/eko/c10/fat)