istimewa |
Ully Manik, meminta pola-pola lama itu segera ditinggalkan. Segera beralih menjadi humas yang paham situasi terkini. "Yakni humas yang komunikatif, luwes, kreatif, inovatif dan profesional," kata Ully dalam paparannya.
Ully juga menyampaikan kualifikasi humas yang baik. Yakni harus memahami kerja wartawan, paham psikologi media serta paham redaksional berita.
Pelatihan yang dimoderatori Kasubag Humas dan Protokol Setda Kebumen Amilah Thamrin, tersebut diikuti oleh petugas Bakohumas seluruh OPD di Kebumen. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 27-28 Juli 2017.
Kabid Komunikasi dan Informasi Publik Dinas Kominfo Provinsi Jateng, Evi Sulistyorini, dalam paparannya mengungkapkan profesi humas pemerintah saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Seiring dengan keterbukaan informasi serta meningkatnya tuntutan dan harapan masyarakat akan hak informasi masyarakat.
Sehingga seorang humas dituntut mampu menyampaikan informasi kebijakan dan hasil-hasil pembangunan dengan benar kepada masyarakat. Termasuk mampu menyampaikan bahwa yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Serta mampu menyampaikan yang salah tersebut dengan cara yang benar.
"Humas pemerintah saat ini juga berperan sebagai bagian dari pemutus keputusan dan pemberi saran kepada pimpinan," papar Evi.
Sehingga harus memahami konsep terkait kebijakan di lembaganya. Mengetahui batasan mana yang bisa dishare ke media dan mana yang tidak. "Humas juga tidak boleh bohong dan menutupi fakta dan data. Meski, humas juga tidak selalu harus menyatakan semuanya," ujarnya.
Menurutnya, humas pemerintah saat ini sangat strategis. Tak hanya untuk membentuk citra positif, juga menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat. Dengan menjalin komunikasi dua arah, diharapkan akan tercipta hubungan yang harmonis di antara keduanya. Sehingga akan memunculkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Disisi lain, pihaknya juga menyadari bahwa tugas kehumasan di tiap OPD saat ini masih menjadi side job . Tugas kehumasan akan dikerjakan tatkala tugas utama terselesaikan. Akibatnya tugas kehumasan tidak bisa terselesaikan secara optimal.
"Sehingga informasi tidak bisa dilaporkan secara cepat. Serta hambatan lainnya seperti penguasaan IT yang masih kurang dan minimnya sarana dan prasarana pendukungnya," tandasya.(ori)